PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID -Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang TB Udi Juhdi mengapresiasi langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang yang sudah membongkar kasus korupsi BOS Afirmasi 2019.
Terbongkarnya kasus korupsi menjadi lebih terang setelah Kejari Pandeglang menetapkan tersangka atas nama Asep sebagai sales pengadaan tablet dan peralatan komputer senilai Rp8 miliar disalurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk SMP di Kabupaten Pandeglang melalui progam bantuan BOS Afirmasi 2019.
Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang TB Udi Juhdi mengapresiasi kinerja, Kejari Pandeglang atas penetapan seorang tersangka korupsi BOS Afirmasi.
“Langkah diambil secara tepat,optimal, sehingga melakukan pengungkapan persoalan kasus BOS Afirmasi, di Kabupaten Pandeglang. Yang telah mendapatkan salah satu tersangka, dan semoga kasus ini bisa diungkap secara tuntas, maksimal,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Kamis (15/9).
Sehingga, ditegaskan Ketua Dewan, dengan terungkapnya kasus ini bisa meminimalisir potensi-potensi korupsi di Kabupaten Pandeglang.
“Bahkan semoga bisa membuat efek jera terhadap kita sekalian ya se Kabupaten Pandeglang. Dan semoga kasus ini diusut secara tuntas,” katanya.
Senada dikatakan, Direktur Eksekutif Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada yang mengapresiasi langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang yang telah menahan seorang tersangka korupsi BOS Afirmasi 2019.
“Sebagai pelapor, saya tentu apresiasi langkah yang diambil Kejari Pandeglang. Tinggal pengembangan saja,” katanya.
Hasil pengembangannya tentu sangat ditunggu. Mengingat penetapan tersangka saat ini baru satu orang.
“Sebab mustahil tersangka A bekerja sendiri. Apalagi sampai memonopoli produk yang didistribusikan ke seluruh sekolah,” katanya.
Memonopoli ke banyak sekolah tidaklah mudah. Apalagi menyatukan satu suara.
“Patut diduga melibatkan pihak di Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang. Karena sangat mustahil jika A bekerja sendirian,” katanya.
Lebih lanjut Uday menuturkan, kalau pihaknya melaporkan, saat itu bukan saja untuk BOS Afirmasi SMP saja. Akan tetapi BOS Afirmasi SD.
“BOS Afirmasi SD malah lebih parah. Bahkan info yang kami dapat, diantaranya ada sekolah yang tidak mendapatkan Tablet nya,” katanya. *
Reporter : Purnama Irawan
Editor : Aas Arbi