TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Haryono dan Darliyah tetap semangat berjualan nasi pecel di Jalan Tekno Widya, Serpong, Kota Tangsel. Meski telah berusia senja, pasangan suami istri atau pasturi asal Purbalingga, Jawa Tengah ini, tidak mau hanya berdiam diri.
Haryono selama hampir satu bulan ini memanfaatkan mobil Daihatsu Zebra tua untuk berjualan nasi pecel. Haryono kini hidup berdua bersama bersama istrinya, Darliyah yang berusia 50 tahun. Anak perempuan semata wayangnya telah bersuamikan orang Perancis dan menetap di Paris, Perancis.
Meski sudah berusia 70 tahun, Haryono tidak mau berpangku tangan. Dia masih ingin bekerja mencari rezeki. Didampingi sang istri, Haryono berjualan nasi pecel. Satu porsi nasi pecel berikut peyek dijual dengan harga Rp 12 ribu. Sementara untuk gorengan, seperti bakwan dan tahu dijual Rp 2 ribu. Menurutnya, seluruh bumbu pecel buatannya dibuat tanpa menggunakan minyak dan hanya gorengan yang menggunakan minyak.
“Sekarang sudah banyak langganan yang mampir kesini. Mudah-mudahan yang beli pecel memang suka sama racikan bumbu pecel kami,” ujarnya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Rabu, 3 Mei 2023.
Menurut Haryono, warung pecelnya mulai buka sejak pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 13.00 WIB. Bahkan jika dagangan belum habis, ia bersabar menunggu agak lama tutup pukul 17.00 WIB. Hasil penjualan nasi pecel cukup untuk menghidupi ia dan istrinya.
“Kita hidup itu kan nikmati saja, hasilnya berapa, jangan lihat kemarin, kita jalani hari ini, asal seketemunya saja,” ucapnya.
Haryono bercerita, saat masih muda pernah bekerja sebagai Art Director di majalah Bintang yang terbit tahun 1991. Ia mengaku lama berkecimpung di dunia desain grafis terutama di perusahaan media cetak.
Bahkan berkat keahliannya itu, ia sempat membuka usaha desain periklanan hingga menjual baju batik. Seluruh usahanya itu sempat berkembang hingga akhirnya bangkrut.
“Dan di usia tua saya, saya bersyukur masih bisa berjualan nasi pecel bersama istri,” ujarnya.
Reporter: Syaiful Adha.
Editor : Merwanda