LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lebak yang mencapai 773 kasus dan 4 orang meninggal dunia sampai akhir Februari 2024 mendapat perhatian serius dari Sekda Lebak Budi Santoso.
“Masyarakat harus waspada dengan DBD, apalagi saat ini cuacanya berpotensi timbulnya DBD. Sampai akhir Februari saja sudah 773 kasus DBD ditemukan dan empat orang meninggal. Dinkes terus melakukan langkah antisipasi,” ujar Budi, Senin (4/3).
Menurutnya, gerakan Jumat bersih (Jumsih) yang selama ini digalakannya akan sia-sia bila tidak didukung oleh semua elemen masyarakat. Karena itu, mantan kepala BKAD Lebak ini meminta agar masyarakat sadar akan menjaga kebersihan lingkungan dengan cara gotong royong.
“Solusi yang terbaik itu saya kira adalah menjalankan pola hidup sehat dan bersih. Pemkab Lebak terus gencar menyosialisasikan gerakan hidup bersih,” imbuhnya.
Dia menambahkan, telah menginstruksikan Dinkes serta seluruh camat, kepala desa, lurah, kepala puskesmas dan tenaga kesehatan di desa-desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD,” kata ketua Korpri lebak ini.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Lebak dr Budhi Mulyanto mengatakan, populasi nyamuk aedes aegyfti berkembang biak pada genangan air bersih yang secara langsung tidak menyentuh tanah.
“Masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyebaran DBD. Penularan penyakit itu ditimbulkan oleh buruknya kebersihan lingkungan di masyarakat,” ucapnya.
Ia mengimbau masyarakat melakukan gerakan PSN dengan cara menguras, mengubur dan menutup dan tendon-tandon air pada barang-barang bekas. Di samping warga melakukan 3M Plus, juga diminta memberikan abate pada penampungan air, seperti bak mandi.
“Jika warga menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dipastikan tidak akan mudah terjadi penularan penyakit DBD,” tukasnya.
Dia telah menyiagakan seluruh petugas puskesmas, rumah sakit, bidan desa untuk cepat tanggap, dalam mengantisipasi berbagai penyakit yang timbul pada musim penghujan.
“Kami telah instruksikan kepada 40 puskemas yang tersebar di 28 Kecamatan di Kabupaten Lebak untuk senantiasa berjaga-jaga mewabahnya penyakit musim penghujan di akhir tahun ini. Seperti diare dan DBD,” ujarnya.
Reporter: Nurabidin
Editor: Aas Arbi