LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Sekolah Dasar Living Quran (SDLQ) Qothrotul Falah, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak diresmikan oleh Pengasuh Pesantren Qutrotul Falah KH. Ahmad Syatibi Hambali, Ketua YPI Qothrotul Falah KH. Abdurohman Syatibi, Camat Cikulur H. Sukmajaya beserta para guru dan wali siswa, pada Senin, 22 Juli 2024.
Diketahui SDLQ Qothrotul Falah baru resmi menerima siswa-siswi angkatan pertama sejak 2023 lalu dan untuk 2024 ini menerima siswa angkatan kedua.
Kepala SDLQ-QF, Hj. Dede Saadah Syatibi, menyampaikan terima kasih yang mendalam pada wali siswa yang memberikan kepercayaan pada lembaganya untuk mendidik anak-anaknya.
“Ini berawal dari mimpi. Kami ingin menjadikan SDLQ ini seperti sekolah yang lain. Ingin mewujudkan anak anak yang kami momong dan kami sebagai orang tuanya,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Senin 22 Juli 2024.
Dikatakannya, dirinya melihat generasi bangsa banyak yang sudah terdegrasi moralnya. “Kami ingin anak-anak kecil ini dilukis dengan lukisan yang indah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang turut membantu upaya ini.
“Kami sampaikan juga terima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur yang membantu proses pembangunan gedung ini,” terangnya.
Diharapkannya konsep-konsep tentang Living Quran, yang ada di SDLQ Qothrotul Falah Tahap I yang sudah diresmikan, diharapkan melahirkan generasi qurani.
“Kami menerapkan 4M. Melafal, menghafal, memahami dan mengamal ayat al Quran, sehingga mereka akan tumbuh cerdas berakhlak Qurani,” jelasnya.
Camat Cikulur H. Sukmajaya, menyatakan rasa bangga dan apresiasi atas pendirian sekolah dasar ini. Menurutnya kehadiran sekolah tersebut sangat penting.
“Program 4M ini luar biasa. Kalau di SD bidang studi agama sangat kurang. Malah ada yang ingin menghapus. Apa jadinya generasi kita kalau bidang agama dihapus,” katanya.
Ia menambahkan, pendirian SDLQ QF ini akan sangat penting bagi masyarakat Cikulur khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.
“Zaman ini krisis akhlak sangat menekan kita. Anak saya saja sudah nggak mau ngendong (nginep, red.) di pondok. Saya khawatir Sabtu Ahad libur jadinya malah main HP dan motoran,” tambahnya.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren, KH. Ahmad Syatibi Hambali dalam arahannya menyampaikan syukur kepada Allah SWT.
“Susah diungkapkan atas berdirinya SDLQ ini. Dan ini alhamdulillah tidak ada bantuan dari pemerintah untuk gedung ini, kecuali atas nama perorangan,” ujarnya.
“Semoga yang memberikan infak utuk gedung ini akan menjadi jariah. Ini akan mengalir,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, sekolah ini dikasih nama LQ (living Quran) supaya berbeda dengan sekolah konvensional.
“Anak itu tergantung kita sebagai orang tuanya. Karena itu, kita membuat sekolah yang berbeda. Semoga sekolah ini bisa memberikan sesuatu untuk masyarakat,” tandasnya. (*)
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi