CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Lahan pertanian di Kota Cilegon semakin sempit karena tergurus pembangunan kawasan perumahan, terutama di Kecamatan Jombang dan Cibeber.
Lahan pertanian di Kawasan tersebut beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, luas lahan pertanian kini hanya tinggal 1.108 hektare, turun drastis dari 1.358 hektare pada awal tahun 2024.
Kepala Bidang Pertanian pada DKPP Kota Cilegon, Mustofa, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya membantu petani dengan memberikan penyuluhan dan dukungan teknis.
Namun, ia mengakui bahwa tantangan terbesar adalah keterbatasan lahan yang semakin menyusut.
“Kami terus mendorong petani untuk tetap produktif meski lahan semakin sempit. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembangunan properti terus menggerus lahan pertanian kita,” ujar Mustofa, Rabu 28 Agustus 2024.
Menyusutnya lahan pertanian di Cilegon berpotensi mengancam ketahanan pangan kota. Pasalnya, produksi pangan lokal akan semakin berkurang dan ketergantungan pada pasokan dari luar daerah akan meningkat.
“Kita khawatir, artinya gini kalau lahan sawah menyusut maka produksi juga semakin rendah. Ditambah Kota Cilegon hanya bisa memasok 10 persen padi, selebihnya dari luar seperti Serang, Karawang, Lampung untuk beras,” paparnya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian khusunya di tanaman padi.
“Kita ada program pompanisasi dari Kementrian Pertanian untuk meningkatkan produksi padi dengan lahan terbatas tapi kita tingkatkan produksinya melalui pompanisasi pengairan. Jadi asalnya sawah tadah hujan satu kali tanam dalam setahun, misalnya produksi setahun satu ton kini bisa jadi dua ton,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menggalakan program urban farming dengan menyasar kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengupayakan ketersediaan produksi tanaman seperti cabai, tomat dan lainnya melalui pemanfaatan hidroponik.
“Karena Cilegon masuk perkotaan jadi kita galakkan juga urban farming dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah,” katanya. (*)
Editor : Aas Arbi