JAKARTA,RADARBANTEN.CO.ID – Sutedjo, pemilik usaha Sekar Mukti Craft Bantul Yogyakarta berhasil memberdayakan masyarakat berkebutuhan khusus dan kurang mampu di sekitarnya melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM) miliknya tersebut.
UMKM milik Sutedjo itu menjadi tumpuan masyarakat kurang mampu, tuna wicara, dan tuna rungu dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari.
Usaha Sekar Mukti Craft Bantul Yogyakarta milik Sutedjo itu adalah salah satu UMKM binaan Pertamina.
Sutedjo mengaku dibina Pertamina mulai dari nol sejak tahun 2009. Ia mendapatkan binaan mulai dari cara mengelola bisnis dengan baik, pelatihan keuangan,serta akses untuk meningkatkan kualitas produk serta memperluas pasar.
“Kini, usaha kami mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan sudah menembus pasar internasional dan pameran di Dubai dan Afrika Selatan dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pertamina,” papar Sutedjo dalam keterangan tertulis yang diterima Radar Banten, Sabtu 5 Oktober 2024.
Menurut Sutedjo, hal tersebut berdampak besar terhadap jalannya bisnis miliknya tersebut yang kemudian berdampak ada orang-orang yang terlibat di dalamnya, termasuk masyarakat kurang mampu, tuna rungu, dan tuna wicara yang dilibatkannya tersebut.
UMKM milik Sutedjo pun menjadi salah satu dari 20 UMKM binaan Pertamina yang mengikuti pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta.
Melalui pameran itu, Sutedjo mengaku bisa membantu membiayai penyembuhan anak kedua yang berkebutuhan khusus.
“Saya merasa bersyukur dibawah binaan Pertamina hingga bisa berkembang seperti saat ini, semua berkat bimbingan yang diberikan Pertamina,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, dukungan terhadap UMKM mitra binaan sebagai upaya mengembangkan usaha masyarakat.
Melalui Program Kemitraan UMKM dalam bentuk memberikan pendampingan dan pelatihan yang intensif kepada UMKM dari berbagai sektor, mendukung permodalan, hingga membuka peluang pameran di dalam dan luar negeri ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanan UMKM, hingga naik kelas dan siap ekspor.
“Dengan pendampingan yang tepat, UMKM Pertamina dapat lebih berkualitas, tangguh dan berdaya saing. Ini merupakan kontribusi Pertamina untuk menggerakkan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Fadjar.
Fadjar melanjutkan, hasil pembinaan dan pendimpangan itu pun sudah mulai dirasakan oleh para pelaku UMKM. Hal tersebut salah satunya terlihat dalam transaksi UMKM binaan Pertamina dalam ajang pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) yang diselenggarakan di Jakarta,
Pada dua hari pertama UMKM binaan Pertamina mencatat transaksi lebih dari 1 Miliar Rupiah.
Ajang Inacraft merupakan salah satu pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, telah menjadi peluang emas bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menampilkan produk unggulan mereka di pasar global.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk lokal kita memiliki kualitas dan berdaya saing tinggi bagi pasar internasional,” ujar Fadjar.
Pertamina secara konsisten menjalankan program tanggung jawab sosialnya melalui pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Partisipasi dalam Inacraft Oktober 2024 merupakan salah satu bentuk dukungan nyata bagi UMKM agar mampu berkembang dan menembus pasar yang lebih luas. Tahun ini, Pertamina membawa 20 UMKM yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, dengan produk-produk unggulan yang berfokus pada keunikan dan kearifan lokal.
Reporter: Bayu Mulyana