LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Pemerintah Kabupaten Lebak dinilai masih minim membuka ruang kegiatan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dan penyandang disabilitas. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Guriang Tujuh Indonesia sekaligus seniman asal Lebak, Dede Abdul Majid.
Menurutnya, karena saat ini masih minim kegiatan yang melibatkan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang diselenggarakan oleh pemerintah.
“Saat ini pemerintah masih minim, membuka ruang diskusi dan kegiatan. Bahkan jarang sekali dalam melibatkan anak berkebutuhan khusus,” terang Majid kepada RADARBANTEN.CO.ID, Minggu 6 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, semua anak mempunyai kesempatan yang sama, sehingga perlu ada ruang dan fasilitas yang mendukung anak disabilitas.
“Kami percaya bahwa setiap anak, tanpa memandang kondisi atau keterbatasan, memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tuturnya.
“Karena pada dasarnya semua bisa berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mengembangkan potensi mereka,” lanjutnya.
Diketahui, Guriang Tujuh Indonesia menjadi salah satu sanggar yang konsisten membuka ruang kegiatan bagi anak disabilitas di Kabupaten Lebak dan umumnya di Banten.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana setiap anak dapat tumbuh, belajar, dan meraih impian mereka dengan penuh percaya diri,” tandas Majid.
Reporter: Nurandi
Editor: Aditya