PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID- Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang merehabilitasi Stadion Berkah Pandeglang di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang senilai Rp1,6 Miliar.
Stadion Berkah salah satu stadion yang sebelumnya dikenal sebagai stadion mini di Kabupaten Pandeglang.
Setelah direhabilitasi dengan pengerjaan mencapai 85 persen, kini Stadion Berkah terlihat megah dan indah serta menjadi salah satu icon baru di Kabupaten Pandeglang. Sebab Disdikpora Kabupaten Pandeglang merubah area depan pintu stadion layaknya di kota wisata di Bandung dan Yogyakarta.
Akademisi Warga Pandeglang Eko Supriatno mengatakan, selaku warga Kabupaten Pandeglang mengapresiasi rehabilitasi Stadion Berkah Pandeglang.
“Bangunannya megah dan modern. Rehabilitasi Stadion Berkah menghadirkan fasilitas yang lebih modern, baik dari segi tribun, lapangan, hingga infrastruktur pendukung seperti ruang ganti dan pencahayaan,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Selasa, 15 Oktober 2024.
Hal ini membuat stadion tampil lebih megah dibandingkan sebelumnya. Dengan penampilan barunya, Stadion Berkah memiliki potensi untuk menjadi ikon baru dan kebanggaan masyarakat Pandeglang.
“Stadion yang layak untuk menggelar berbagai ajang olahraga skala regional maupun nasional dapat meningkatkan citra daerah. Kehadiran stadion yang representatif dapat mendorong semangat olahraga di kalangan masyarakat dan menarik penyelenggaraan event olahraga atau konser yang berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.
Rehabilitasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur sosial yang layak. Langkah ini patut diapresiasi karena dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat, tidak hanya untuk olahraga tetapi juga kegiatan sosial lainnya.
“Namun kami mengingatkan bahwa fasilitas megah ini memerlukan perawatan rutin agar tetap dalam kondisi optimal. Pemerintah daerah harus memastikan alokasi anggaran untuk pemeliharaan agar stadion tidak kembali rusak dalam waktu singkat,” katanya.
Pengembangan Stadion Berkah harus diikuti dengan peningkatan kualitas layanan lainnya, seperti transportasi umum yang memadai menuju stadion dan fasilitas publik di sekitarnya. Meskipun stadion sudah mengalami perbaikan besar, beberapa fasilitas penunjang seperti lahan parkir, aksesibilitas untuk penyandang disabilitas, dan fasilitas kebersihan perlu lebih diperhatikan.
“Tanpa manajemen yang baik, potensi stadion sebagai ikon baru bisa terhambat. Pemerintah daerah diharapkan bekerja sama dengan pihak swasta atau lembaga olahraga untuk mengelola stadion secara profesional,” katanya.
Namun memang kaitan anggaran pemeliharaan menjadi tantangan tersendiri, terutama jika pengelolaan tidak berjalan efisien. Stadion yang megah bisa menjadi beban jika tidak dimanfaatkan secara maksimal.
“Dengan potensi yang ada, Stadion Berkah Pandeglang dapat menjadi salah satu aset penting bagi perkembangan olahraga dan pariwisata di Pandeglang. Namun, tantangan dalam pengelolaan dan pemeliharaan tetap harus menjadi perhatian serius agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” katanya.
Editor: Abdul Rozak