SERANG, RADARBANTEN.CO.ID–Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memilih Banten sebagai daerah untuk kunjungan lapangan.
Bukan tanpa alasan, daerah yang dikenal sebagai Tanah Jawara ini dinilai memiliki banyak potensi.
Direktur Sesdilu Kemlu Tubagus Edwin Suchranudin mengatakan, Banten memiliki banyak potensi, tapi kurang terekspos.
“Dan kita terpanggil untuk mendatangi peserta Sesdilu untuk bersama-sama menggali potensi yang ada di Provinsi Banten,” ujar Edwin usai courtesy call di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Rabu, 23 Oktober 2024.
Kedatangan rombongan itu pun diterima langsung Pj Gubernur Banten Al Muktabar bersama sejumlah pejabat Pemprov Banten lainnya.
Kata dia, Ternyata banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk bekerjasama secara internal, nasional, bahkan internasional.
Ada lima kelompok yang akan berkegiatan selama beberapa hari di Banten.
“Mudah-mudahan dapat membantu Pak Gubernur dan jajarannya. Kami membawa ke dunia internasional dan sekaligus dunia internasional mengenal lebih baik Banten,” tuturnya.
Edwin memaparkan, ada lima kelompok yang akan melakukan kunjungan lapangan di lapangan. Yakni mengenai kebencanaan; vokasi; perikanan, dalam hal ini ekspor udang ke Mesir; dan budaya pariwisata.
“Kami ingin menjajaki agar golok Banten bisa menjadi salah satu warisan tak benda yang akan didaftarkan ke Unesco. Dan satunya adalah anggrek yang potensinya cukup tinggi. Kami ingin membuka pasar yang lebih tinggi untuk produk asli Banten dari budidaya anggrek,” ujarnya.
Kata dia, kelima bidang itu dipilih karena cukup potensial.
“Dan yang bisa kami bantu dengan waktu yang cukup terbatas, karena diklat ini terbatas waktunya tapi kami melihat bahwa ini tahapan yang penting untuk jangka panjang. Jadi ini harapan kami menjadi loncatan kedepannya untuk Provinsi Banten,” terang Edwin.
Diakui, sebelum menentukan Banten sebagai daerah tujuan kunjungan lapangan. Pihaknya melakukan riset terlebih dahulu. Pada dasarnya, pihaknya melihat suatu daerah yang memiliki potensi.
“Dan salah satu tantangan yang kami berikan kepada peserta untuk mereka berkonsultasi dengan pejabat di daerah dan diberikan tugas mana saja yang bisa diidentifikasi dari data dan paparan.
Sehingga peserta menggali dan juga tahapan selanjutnya mereka mencari potensi partner yang ada diluar negeri berdasarkan kebutuhan dan potensi yang telah digali oleh peserta Sesdilu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kunjungan lapangan ini tentunya memiliki output dan outcome. Dalam hal output, ada kerjasama yang menjadi tahap awal membangun outcome yang lebih terukur di masa depan, seperti anggrek.
“Jadi kita bisa mempertemukan potensi pasar di luar negeri atau konsumen yang baru untuk produk anggrek ini, sehingga ada transaksi yang cukup tinggi. Membuka pasar tentu tapi ada pertemuan dahulu,” terang Edwin.
Sebelum dengan Banten, Edwin mengaku pihaknya juga pernah melakukan kunjungan lapangan ke Ambon dan Yogyakarta.
“Kami membawa peserta Sesdilu kami untuk menggali potensi masing-masing daerah untuk kami bawa ke luar negeri dan masing-masing daerah,” ujarnya.
Reporter : Rostinah
Editor: Agung S Pambudi