LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Puluhan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggagas program Sirene Mandiri Desa yang merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi potensi ancaman Megathrust di Kabupaten Lebak.
Ketua Program Sirine Mandiri Desa, Muhammad Sultan Faraj mengatakan, program ini digagas sebagai salah satu cara mengedukasi warga agar bersiap menghadapi potensi ancaman Megathrust.
“Juga memperingati 20 tahun tragedi tsunami Aceh. Program ini berfokus pada penguatan sistem peringatan dini berbasis masyarakat,” kata Sultan dalam keterangan yang diterima RADARBANTEN.CO.ID, Jumat 15 November 2024.
Ia menyampaikan, program diawali dengan pemasangan sirene dan papan informasi interaktif di Masjid Al Ihtiad, lokasi strategis yang memastikan cakupan peringatan bagi seluruh warga.
“Papan informasi tersebut dilengkapi dengan tombol audio untuk memberikan pengetahuan praktis terkait jenis suara sirene dan langkah yang harus diambil saat peringatan berbunyi,” ucapnya.
Lebih lanjut, menurut Sultan, penting dilakukan untuk meningkatkan kesiapan warga dalam merespons potensi gempa dan tsunami.
“Kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, organisasi lokal, dan pihak swasta menjadi kunci kesiapsiagaan masyarakat yang tangguh,” terangnya.
Sementara itu, Asep Mulya Hidayat, Kepala Bidang BPBD Provinsi Banten menyampaikan apresiasi terhadap kepedulian Gen Z dalam mengedukasi masyarakat dalam menghadapi potensi bencana tsunami.
“Saya sangat senang bisa hadir dalam kegiatan sosialisasi mandiri desa ini. Saya tidak menyangka masih ada anak muda Gen Z yang peduli terhadap lingkungan, terutama mengenai mitigasi bencana. Hal ini mengubah persepsi saya mengenai Gen Z,” tandasnya.
Editor: Mastur Huda