SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Musim penghujan yang telah tiba di Provinsi Banten pada November 2024 menambah kekhawatiran tentang potensi bencana banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mengidentifikasi sebanyak 1.079 desa yang berisiko terendam banjir di berbagai daerah rawan di provinsi ini.
Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, menegaskan bahwa potensi banjir bisa terjadi kapan saja, mengingat curah hujan yang cukup tinggi di beberapa wilayah. “Ribuan desa ini tersebar di delapan kabupaten dan kota se-Banten. Mereka memiliki berbagai penyebab banjir, mulai dari luapan air sungai, genangan, hingga banjir bandang akibat kondisi topografi daerah,” jelas Nana dalam percakapan melalui telepon, belum lama ini.
Menurut Nana, dari 1.079 desa tersebut, sebagian besar (1.076 desa) masuk dalam kategori kerawanan banjir dengan tingkat risiko sedang. Namun, ada tiga desa yang termasuk dalam kategori kerawanan tinggi, yakni di Kecamatan Pakuhaji dan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, serta Kecamatan Kasemen di Kota Serang.
Desa-desa rawan banjir tersebut tersebar di berbagai wilayah, dengan Kabupaten Tangerang mencatatkan 266 desa, Pandeglang 220 desa, dan Kabupaten Serang sebanyak 216 desa. “Tangerang menghadapi risiko banjir karena luapan sungai dan genangan, sementara wilayah selatan seperti Lebak dan Pandeglang berpotensi banjir bandang, terutama jika hujan deras mengguyur daerah hilir,” ungkap Nana.
Dengan intensitas hujan yang terus meningkat, BPBD Banten mengingatkan masyarakat agar waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana banjir yang bisa datang sewaktu-waktu. Ke depan, koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat akan terus dilakukan untuk meminimalisir dampak dari bencana ini.
Editor : Merwanda