SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten telah memetakan daerah rawan bencana banjir di provinsi tersebut. Hasilnya, terdapat 1.079 desa yang termasuk dalam zona rawan, dengan Kabupaten Tangerang tercatat sebagai wilayah dengan jumlah desa terbanyak, mencapai 266 desa. Sementara, Pandeglang menempati urutan kedua dengan 220 desa yang berpotensi terdampak banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, menjelaskan bahwa untuk Kabupaten Tangerang, potensi banjir umumnya disebabkan oleh luapan sungai serta meluapnya irigasi atau drainase di kawasan pemukiman. Sementara itu, Kabupaten Pandeglang dan Lebak memiliki ancaman yang lebih kompleks, yakni banjir bandang dan rob, mengingat kedua wilayah tersebut memiliki wilayah pesisir yang luas dan daerah perbukitan yang rawan longsor.
“Wilayah-wilayah ini berisiko tinggi terhadap bencana banjir bandang dan rob karena kondisi geografis mereka yang berbukit dan berbatasan langsung dengan perairan,” ujar Nana, mengungkapkan faktor alam yang memperburuk potensi bencana di Lebak dan Pandeglang.
Nana juga menyoroti dampak alih fungsi lahan di kota-kota seperti Serang, Cilegon, dan Tangerang Selatan, yang mengurangi daya resap air dan memperburuk risiko banjir di musim hujan. “Alih fungsi lahan yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air menjadi bangunan, menyebabkan air tidak bisa meresap dengan baik,” katanya.
Sejauh ini, laporan banjir sudah diterima BPBD di beberapa wilayah, seperti Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, yang disebabkan oleh hujan intens dalam beberapa hari terakhir. Namun, saat ini kondisi banjir sudah surut, dan aktivitas warga telah kembali normal. “Kami juga telah mengirimkan bantuan kepada warga yang terdampak,” tambah Nana.
Nana mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, khususnya di musim penghujan. Ia menghimbau agar warga di daerah rawan bencana membersihkan saluran drainase dari sampah untuk mencegah genangan air. Selain itu, warga juga diminta untuk merapikan tanaman besar yang sudah lapuk agar mengurangi risiko pohon tumbang saat angin kencang datang.
Editor : Merwanda