PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang mencatat jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Pandeglang sebanyak 2.791 orang.
Hal ini disampaikan Ida Mulyani Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kabupaten Pandeglang, Selasa 10 Desember 2024.
Ida Mulyani menyampaikan bahwa saat ini terdapat 2.791 penyandang disabilitas di wilayah Pandeglang. Jumlah tersebut mencakup berbagai kategori disabilitas seperti tunawicara, tunadaksa, tunanetra, disabilitas fisik, tuna rungu, sensorik, hingga tunalaras dan mental fisik.
“Pada tahun 2024 ini, pemerintah telah membentuk Unit Pelayanan Khusus Sosial (UPKS) yang secara khusus melayani kebutuhan penyandang disabilitas di Kabupaten Pandeglang,” ungkap Ida saat ditemui di ruang kerjanya.
Meski demikian, Ida mengungkapkan bahwa masih ada tantangan dalam mendata penyandang disabilitas.
Saat tim pelayanan keliling turun ke lapangan, beberapa keluarga cenderung menyembunyikan anggota keluarganya yang menyandang disabilitas.
“Masih ada keluarga yang menyembunyikan kekurangan anaknya. Padahal, tujuan kami adalah memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” katanya.
Terkait jaminan kesehatan, Ida memastikan sebagian besar penyandang disabilitas di Pandeglang sudah tercakup dalam program jaminan kesehatan. Namun, ada juga yang belum mendapatkan akses tersebut.
“Data yang kami miliki berasal dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Sebagian penyandang disabilitas berasal dari keluarga mampu, sehingga jaminan kesehatannya mandiri. Namun, ada juga yang belum tercakup sepenuhnya,” jelasnya.
Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas melalui berbagai program intervensi.
Ida Mulyani mengatakan mayoritas penyandang disabilitas berasal dari keluarga tidak mampu dan telah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Menurut Ida, pemerintah memberikan sejumlah bantuan, seperti kursi roda, tongkat, paket permakanan, dan kendaraan roda tiga.
Bantuan ini bertujuan mendukung penyandang disabilitas agar dapat beraktivitas secara produktif dan mengembangkan diri.
“Kami juga mengajukan bantuan alat bantu dari Pemprov Banten dan Kementerian Sosial. Namun, jumlah bantuan tersebut masih terbatas sehingga tidak semua bisa mendapatkan,” jelasnya.
Ida menambahkan bahwa pemerintah akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan bagi penyandang disabilitas dapat ditingkatkan.
“Kita juga minta bantuan dari Pemprov Banten termasuk dari Kemensos untuk alat bantu, tapi itu pun terbatas tidak semua,” ucapnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi