PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Selama bulan suci Ramadan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang menyebutkan volume sampah mengalami peningkatan signifikan.
Sekretaris DLH Pandeglang Winarno mengungkapkan bahwa peningkatan ini juga berdampak pada kenaikan jumlah wajib retribusi dibandingkan bulan sebelumnya atau periode yang sama tahun lalu.
“Iya, paling banyak dari rumah tangga dan pasar. Artinya, ada peningkatan juga dari wajib retribusi,” ungkap Winarno, pada Rabu 12 Maret 2025.
Menurutnya, peningkatan volume sampah ini diharapkan dapat berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Rata-rata sampahnya lebih ke organik, dan semuanya ditampung di TPA Bangkonol,” tambahnya.
Winarno menjelaskan, lonjakan volume sampah selama bulan Ramadan mencapai 240 ton per hari. Angka ini meningkat signifikan dibanding hari biasa yang rata-rata hanya 180 ton.
Winarno, mengatakan bahwa peningkatan ini diangkut oleh sekitar 30 hingga 40 armada, baik truk maupun pickup.
“Kalau hari biasa itu sekitar 180 ton, tapi di bulan puasa ini bisa sampai 240 ton,” katanya.
Menurut Winarno, sampah organik yang terkumpul akan diolah menjadi maggot dan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) untuk mendukung program co-firing batu bara di PLTU.
“Kami bekerja sama dengan BUMD dan sudah menyiapkan lahan di TPA untuk pengolahan sampah organik menjadi maggot dan BBJP,” tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Pandeglang untuk membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah agar memudahkan proses pengelolaan.
“Kalau sampah dipilah sejak awal, petugas jadi lebih mudah mengolahnya,” harapnya.
Editor: Bayu Mulyana