CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Wali Kota Cilegon Robinsar memberikan sejumlah catatan terkait kondisi Pasar Blok F atau yang dikenal sebagai Pasar Kelapa. Beberapa catatan yang disampaikan, di antaranya soal harga bahan pokok, retribusi, dan persoalan lingkungan yang dikeluhkan masyarakat.
“Alhamdulillah, tadi kita lihat harga sembako, kondisi pasarnya, target retribusi, kios-kios yang kosong, dan juga selokan yang memang banyak dilaporkan masyarakat sering menyebabkan banjir, bau, dan mampet,” ujar Robinsar, Selasa 29 April 2025.
Wali Kota juga menyoroti rendahnya okupansi kios di lantai dua pasar yang dinilai tidak dimanfaatkan secara maksimal. Ia menyebut, perbedaan harga sewa antara lantai dasar dan lantai dua menjadi salah satu penyebabnya.
“Dari informasi yang saya dapat, harga sewa di lantai dua itu Rp600 ribu per bulan, sedangkan di bawah hanya Rp450 ribu per tahun. Jadi sangat signifikan bedanya, wajar kalau lantai atas jarang dipakai,” ujarnya.
Robinsar berencana menjalin komunikasi dengan DPRD Kota Cilegon dan pelaku UMKM untuk meninjau kembali kebijakan tarif tersebut. “Kita akan komunikasikan dengan dewan dan juga pelaku UMKM. Supaya harganya bisa lebih terjangkau dan area atas bisa dimaksimalkan,” katanya.
Terkait kondisi fisik pasar, ia mengakui masih terdapat area yang kumuh dan belum tertata rapi.
“Saya sudah sampaikan, sebagian memang sudah bersih, tapi sebagian lagi masih perlu dibenahi. Hasil sidak hari ini akan saya tindak lanjuti dengan memanggil OPD terkait untuk mendiskusikan langkah cepat dan bertahap yang bisa diambil,” terang Robinsar.
Ia menegaskan, pihaknya akan memaksimalkan potensi pendapatan dari kios-kios di lantai dua, serta segera mengatasi masalah saluran air.
“Tadi saya langsung telepon Kadis PU, besok saya minta kirim peralatan, armada, dan unit untuk bersihkan selokan. Pokoknya jangan sampai ada banjir lagi,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda