LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Tradisi sedekah bumi kembali menggema di Desa Asem Margaluyu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Rabu, 14 Mei 2025. Ratusan warga antusias mengikuti prosesi adat sebagai bentuk syukur atas hasil panen melimpah sekaligus menjaga warisan budaya leluhur yang sempat nyaris punah.
Acara dimulai dengan kirab budaya yang menampilkan hasil bumi seperti padi, jagung, ketela, dan aneka sayuran. Iring-iringan ini bergerak dari balai desa menuju pendopo utama. Tak hanya warga, prosesi ini juga diikuti tokoh adat, pemuka agama, dan pejabat setempat.
Tokoh masyarakat Desa Asem Margaluyu, Rohimi, menjelaskan bahwa sedekah bumi merupakan bentuk syukur atas limpahan rezeki dari hasil pertanian.
“Sedekah bumi ini merupakan bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT. Alhamdulillah, hasil panen kami melimpah, khususnya padi,” kata Rohimi.
Ia menambahkan bahwa warga yang tergolong mampu akan menyumbangkan sebagian hasil panennya. Hasil tersebut kemudian dikumpulkan dan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu sebagai bentuk kepedulian sosial.
“Orang yang wajib bersedekah kami kumpulkan, lalu kami tampung, setelah itu kami bagikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya,” jelasnya.
Kepala Desa Asem Margaluyu, Ade, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian tradisi sedekah bumi. Ia menyebut tradisi ini sempat terhenti selama beberapa tahun karena pengaruh perkembangan zaman.
“Kami sebagai masyarakat bersyukur atas nikmat dan karunia Allah SWT, sehingga kami mengadakan sedekah bumi. Ini harus kita dukung karena tradisi yang hampir punah ini sudah beberapa tahun tidak dilaksanakan,” ujar Ade.
Ia menambahkan, sejak 2022, warga mulai menghidupkan kembali tradisi ini. Kini, sedekah bumi rutin digelar setiap tahun sebagai bagian dari pelestarian budaya.
“Tapi Alhamdulillah, sudah tiga tahun ini budaya leluhur kami dilaksanakan kembali. Sejak tahun 2022, Alhamdulillah sekarang dilestarikan lagi, diadakan lagi budaya leluhur dalam rangka sedekah bumi tersebut,” pungkasnya.
Editor: Merwanda