CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Walikota Cilegon Robinsar mengklaim pengunduran diri Direktur Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS CM), Novran Erviatman adalah bagian dari efisiensi anggaran.
Robinsar mengungkapkan hal itu usai Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Cilegon Tahun Anggaran 2024, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Cilegon, Kamis 16 Mei 2025.
Menurutnya BPRS CM dengan skala modal dibawah Rp50 M bisa melakukan efisiensi dengan menguranginya jumlah direksi dari tiga menjadi dua, yang menurutnya bagian dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum dirinya menjabat.
“Efisiensi itu salah satunya soal jumlah pejabat direksi. Direksi BPRS CM sekarang tiga, padahal kalau modal di bawah Rp50 miliar bisa cukup dua orang. Modal BPRS CM itu kan Rp45 miliar, jadi mungkin dalam rangka efisiensi dikurangi jadi dua,” jelas Robinsar.
Surat pengunduran diri telah diterima Pemkot Cilegon dan akan segera ditindaklanjuti melalui RUPS. Pemkot Cilegon selaku pemegang saham mayoritas akan segera menggelar RUPS untuk menentukan langkah selanjutnya terkait program dan struktur organisasi BPRS-CM.
“Baru sebatas surat pengunduran diri yang kami terima. RUPS akan segera digelar untuk membahas lebih lanjut arah kebijakan dan program BPRS-CM ke depan agar bisa memberikan kontribusi nyata untuk Kota Cilegon,” ujar Robinsar.
Melakukan pembenahanan terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Cilegon merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cilegon yang terus menurun.
Reporter: Adam Fadillah
Editor: Aditya