SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Autopsi terhadap mayat bayi yang ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, pada Kamis, 15 Mei 2025, telah rampung.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten, bayi berjenis kelamin laki-laki itu dilahirkan dalam kondisi hidup.
“Lahir hidup dan umurnya satu hari,” ujar pegawai RS Bhayangkara Polda Banten, Sabtu, 17 Mei 2025.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil autopsi pula, bayi tersebut layak hidup. Bayi itu juga cukup bulan dan tidak prematur.
“Layak hidup di luar kandungan tanpa alat bantu khusus dan bayi cukup bulan,” katanya menambahkan.
Mayat bayi terbungkus sarung dan dimasukkan ke dalam plastik besar berwarna hitam itu ditemukan sekira pukul 10.00 WIB.
Bayi itu awalnya ditemukan oleh pemulung bernama Rohadi alias Yani, warga Kampung Jakung Seler, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan.
Saat memulung tersebut, ia melihat plastik besar berwarna hitam dan membukanya. Ketika dibuka, pria berusia 32 tahun menemukan jasad bayi.
Penemuan bayi tersebut dia laporkan bersama rekannya sesama pemulung, Saprudin (29). Dari informasi Rohadi, Saprudin melaporkannya kepada petugas TPSA Cilowong.
Selanjutnya, petugas TPSA Cilowong melaporkannya kepada anggota Polsek Taktakan.
Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) digelar. Jasad bayi tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Taktakan, AKP Widodo Endri Maryoko, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
“Saat ini masih kami selidiki (pelaku pembuang bayi-red),” katanya didampingi Ps Kasi Humas Polresta Serang Kota, Ipda Raden M Maulani.
Widodo menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, sampah di lokasi diduga berasal dari Kepandean, Karangantu, dan Panancangan.
“Sampah yang ada di sana berasal dari tiga wilayah itu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya meminta laporan masyarakat terkait kasus pembuangan bayi itu. Informasi sekecil apa pun dapat membantu polisi dalam mengungkap kasus tersebut.
“Kalau ada informasi terkait pelaku atau bahkan orang yang dicurigai pelaku pembuang bayi itu bisa melapor kepada kami,” imbaunya.
Editor: Agus Priwandono