LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Pertandingan final Liga Negara UEFA antara Portugal dan Spanyol berakhir dengan drama adu penalti yang menegangkan di Munich Football Arena, Senin, 9 Juni 2025, dini hari WIB.
Kedua tim saling menyerang sepanjang pertandingan, dengan Spanyol mengandalkan Lamine Yamal, Pedri, dan Zubimendi untuk menciptakan peluang.
Sementara itu, Portugal mengandalkan striker kawakan Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes, dan Vitinha untuk membongkar pertahanan Spanyol.
Pertandingan berjalan dengan tempo yang cepat dan intens, dengan kedua tim menciptakan peluang-peluang berbahaya.
Spanyol berhasil mencetak gol pertama melalui Martin Zubimendi lewat bola rebound menit ke-21, namun Portugal dengan cepat menyamakan kedudukan melalui Nuno Mendes menit ke-26.
Spanyol kembali mengambil alih permainan dan mencetak gol kedua melalui Mikel Oyarzabal menit ke-45.
Namun, Portugal tidak menyerah dan terus menyerang hingga akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui Cristiano Ronaldo menit ke-61.
Pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2, sehingga harus dilanjutkan dengan adu penalti untuk menentukan juara.
Dalam drama adu penalti, Portugal berhasil mengalahkan Spanyol dengan skor 5-3.
Ruben Neves menjadi pahlawan bagi Portugal dengan mencetak gol penalti terakhir yang memastikan kemenangan timnya.
Spanyol harus puas menjadi runner up setelah gagal dalam adu penalti.
Pertandingan final Liga Negara UEFA ini menjadi pertandingan yang sangat menarik dan penuh drama. Kedua tim menunjukkan permainan yang sangat baik dan menciptakan peluang-peluang berbahaya.
Portugal berhasil menjadi juara Liga Negara UEFA setelah mengalahkan Spanyol dalam adu penalti.
Ini menjadi gelar kedua mereka di ajang Liga Negera Eropa yang sangat berharga bagi Portugal dan membuktikan bahwa mereka adalah salah satu tim terbaik di Eropa.
Dengan kemenangan ini, Portugal semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu tim terbaik di Eropa.
Sementara itu, Spanyol harus terus bekerja keras untuk meningkatkan permainan mereka dan menjadi juara di turnamen berikutnya.
Editor: Agus Priwandono