LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak resmi menutup Alun-alun Rangkasbitung sejak Selasa, 26 Agustus 2025. Penutupan dilakukan untuk mendukung program revitalisasi yang menjadi bagian dari penataan pusat kota oleh Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya-Amir Hamzah.
Berdasarkan pantauan Radar Banten, seluruh sisi kawasan alun-alun telah dipasang dinding pembatas proyek oleh kontraktor. Pemasangan ini dilakukan untuk membatasi aktivitas warga sekaligus menjaga keamanan selama pembangunan berlangsung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatufika, mengatakan bahwa proyek revitalisasi telah melalui proses administrasi, termasuk penandatanganan kontrak dengan pihak pelaksana.
“Penandatanganan kontrak dilakukan seminggu lalu. Pekerjaan fisik dimulai kemarin, Selasa 26 Agustus 2025, diawali dengan penutupan total kawasan alun-alun,” ujar Irvan kepada RADARBANTEN.CO.ID, Jumat, 29 Agustus 2025.
Irvan menjelaskan, proyek revitalisasi ini ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025.
“Kita ingin hasilnya benar-benar maksimal karena alun-alun ini menjadi wajah kota,” ujarnya.
Revitalisasi alun-alun Rangkasbitung menghabiskan anggaran Rp5 miliar dari APBD 2025. Menurut Irvan, proyek ini diharapkan memberi manfaat besar bagi masyarakat dan menghadirkan ikon kota yang lebih representatif.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bersabar selama proses pembangunan.
“Kami mohon dukungan dari masyarakat. Saat pembangunan berlangsung tentu ada dampak lalu lintas dan kenyamanan. Namun hasilnya nanti akan memberikan manfaat besar,” jelasnya.
Selain itu, Irvan mengingatkan warga agar tidak memaksakan diri masuk ke area proyek demi keselamatan bersama.
Editor: Aas Arbi











