LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Tingginya kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Lebak tahun 2025 mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daeeah (DPRD) Kabupaten Lebak. Dewan meminta agar tim yang telah dibentuk untuk menanggulangi TBC melalui Perbup Nomor 27 Tahun 2025 tentang Penanggulangan TBC untuk bekerja optimal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak jumlah penderita TBC di daerah yang dipimpin Bupati Hasbi Jayabaya ini tercatat sudah mencapai 4.694 kasus dan 63 orang penderita meninggal dunia.
“DPRD berharap tim percepatan penanggulangan TBC yang sudah dibentuk melalui Perbup itu bisa bekerja secara maksimal, jangan sampai keberadaan tim tersebut hanya sebagai formalitas saja,” kata Ketua DPRD Lebak Juwita Wulandari, Kamis 2 Oktober 2025.
Ia juga mendorong Dinkes Kabupaten Lebak bersama pihak terkait lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai gejala, cara penularan, hingga langkah pencegahan TBC.
“Tidak kalah penting juga bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memahami tentang apa itu TBC, sehingga setelah paham masyarakat bisa menjaga diri dari penyakit TBC (preventif),” kata politisi PDIP yang juga berprofesi dokter ini.
Senada dikatakan anggota Komisi III DPRD Lebak Regen Abdul Aris. Kata dia, penyakit TBC mesti mendapat penangan serius dan harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah agar penanganan TBC tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga langkah pencegahan.
“Tentunya, penyakit ini tidak bisa dianggap sepele karena penyebarannya luas dan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Jangan sampai kasus terus bertambah karena kurangnya kesadaran masyarakat,” ujar politisi PPP ini.
Regen menegaskan, penyakit menular ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak, bahkan sejak usia dini.
Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah agar penanganan TBC tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga langkah pencegahan.
“Tentunya, penyakit ini tidak bisa dianggap sepele karena penyebarannya luas dan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Jangan sampai kasus terus bertambah karena kurangnya kesadaran masyarakat,” ujar politisi PPP ini.
Editor: Mastur Huda











