KOTA TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Siapa sangka, tumpukan sampah rumah tangga bisa berubah menjadi tabungan emas? Itulah yang kini dirasakan oleh warga Villa Ilhami, Blok Mina, RW 12, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Melalui program kolaborasi antara Bank Sampah Mina dan Pegadaian Syariah Cabang Pasar Babakan, warga diajak menjaga lingkungan sekaligus menabung untuk masa depan.
Ketua RW 12, Villa Ilhami, Mizwar Abdullah, menjelaskan bahwa kegiatan bank sampah tersebut merupakan hasil kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak Pegadaian.
Melalui Bank Sampah Mina, warga didorong untuk lebih aktif memilah sampah dan menjadikannya bernilai ekonomi.
“Bank Sampah Mina ini merupakan binaan dari Pegadaian Syariah Pasar Babakan. Jadi, kegiatan ini bukan hanya tentang kebersihan lingkungan, tapi juga tentang bagaimana warga bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang dikumpulkan,” ujarnya, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Program ini memungkinkan warga menukarkan sampah seperti plastik, kertas, logam, dan botol bekas menjadi tabungan emas di Pegadaian.
Customer Relation Officer Pegadaian Syariah Pasar Babakan, Gebriella Khalidazia, mengatakan bahwa konsep tukar sampah jadi emas mendapat sambutan luar biasa dari warga.
“Para anggota Bank Sampah Mina bisa menukarkan sampahnya menjadi uang dan hasilnya langsung kami tabungkan ke tabungan emas Pegadaian. Hari ini warga juga bisa buka tabungan emas gratis, bahkan kami adakan program tebus murah dengan menukar sampah,” jelasnya.
Gebriella menambahkan, program ini tidak hanya membantu warga mengelola sampah dengan bijak, tetapi juga membangun budaya menabung di kalangan masyarakat.
“Harapannya, semakin banyak warga yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, sambil belajar menabung untuk masa depan. Sampah pun bisa punya nilai emas,” tambahnya.
Lewat sinergi antara Pegadaian Syariah dan Bank Sampah Mina, warga Cibodas menunjukkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan bisa berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi.
Kini, setiap botol plastik atau kaleng bekas tak lagi berakhir di tempat sampah, melainkan menjadi bagian dari tabungan emas masa depan.
Dari sampah, lahirlah kesadaran. Dari kesadaran, tumbuh kesejahteraan.
Di Cibodas, emas kini bisa datang dari hasil memilah sampah di rumah sendiri.
Editor: Agus Priwandono











