LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Lebak, Banten, masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, hingga Agustus 2025 tercatat 89 kasus HIV/AIDS, dan 30 di antaranya disertai penyakit Tuberkulosis (TBC).
Kondisi ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lebak, yang menyerukan pentingnya pengawasan dan pencegahan sejak dini, terutama di kalangan remaja.
Ketua MUI Lebak, KH Pupu Mahpudin, mengaku prihatin dengan masih tingginya kasus HIV/AIDS di daerahnya.
Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab penyebaran virus ini adalah pergaulan bebas dan perilaku seks berisiko, yang kini mulai banyak ditemukan di usia muda.
“Kami terus memberikan pemahaman kepada para orang tua agar mengawasi perilaku anak-anak usia remaja. Pergaulan bebas tidak hanya dilarang oleh agama, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan,” ujar Kiai Pupu, pimpinan Ponpes Modern Daarussa’adah Cimarga, Sabtu (11/10/2025).
MUI Lebak terus melakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS melalui ceramah, pengajian, dan kegiatan keagamaan di pelosok kampung. Tujuannya agar masyarakat lebih peka terhadap perilaku menyimpang yang bisa menyebabkan penularan virus HIV.
Dinkes Lebak Lakukan Pencegahan
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Lebak, Endang Komarudin, menegaskan bahwa penanganan HIV/AIDS memerlukan perhatian lintas sektor.
Ia mengatakan, penyuluhan dan edukasi akan terus digencarkan di sekolah dan komunitas masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan perhatian penuh kepada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menekan penyebaran kasus,” ujar Endang.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes akan melaksanakan mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) di beberapa wilayah yang dianggap berisiko tinggi terhadap penyebaran HIV/AIDS.
Melalui program ini, masyarakat dapat melakukan skrining dini dan konseling kesehatan tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan tertentu.
“Mobile VCT kami lakukan untuk mendeteksi secara dini dan memberikan penanganan lebih cepat,” tambah Endang yang juga menjabat Ketua PPNI Lebak.
Pemerintah dan tokoh agama di Lebak berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga perilaku sehat dan menjauhi pergaulan bebas.
Edukasi dini dinilai menjadi kunci utama dalam mencegah penularan HIV/AIDS, khususnya di kalangan generasi muda.
Reporter: Nurabidin
Editor: Aas Arbi