TANGERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang anyang-anyangan (tidak lancar-red) lebih dari sebulan ini membuat sejumlah karyawan SPBU swasta terpaksa berjualan kopi dan snack.
Kalau pun masih terkait kendaraan, bisnis sejumlah karyawan SPBU swasta kini mengandalkan servis ringan motor dan ganti oli mobil.
Ya, anyang-anyangan kelangkaan BBM yang berlangsung lebih dari sebulan yang melanda Shell, BP AKR, hingga Vivo membuat karyawan SPBU swasta ini terpaksa berjualan kopi dan snack di gerai mereka.
Para karyawan SPBU swasta yang tidak tahu kapan jadwal pengiriman BBM, hanya bisa pasrah dengan kondisi kelangkaan -tidak termasuk BBM diesel premium- tersebut.
Kini lantaran pasokan BBM anyang-anyangan, hari-hari para karyawan SPBU swasta diisi dengan berjualan kopi dan snack.
Seorang karyawan Shell di Depok, Lucky menyatakan akibat kelangkaan pasokan BBM, dirinya mengalami pemotongan gaji serta tidak ada bonus.
Seorang ekonom yang juga Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai ada yang salah dengan tata kelola bisnis BBM di Indonesia.
“Bisnis migas kita sangat didominasi satu pemain yaitu Pertamina. Mulai dari hulu hingga hilir bisnis minyak dikuasai oleh Pertamina. Bahkan di hilir pemainnya sudah banyak,” ujar Nailul seperti dikutip Radar Banten dari Disway.id, Rabu 15 Oktober 2025.
Akibatnya, pasokan BBM di SPBU swasta menjadi kosong. Dan, tentu saja yang imbasnya dirasakan masyarakat karena dipaksa membeli dengan pilihan BBM yang sedikit.
Editor: Agung S Pambudi











