RADARBANTEN.CO.ID – Safaga Janita Pallas, Owner Asa Jaya, memulai usahanya dengan bermodalkan tiga orang penjahit dan hanya memiliki tiga mesin jahit pada 2013.
Pelaku UMKM di Kampung Tajur, Desa Kubangjaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang ini berhasil meraih impiannya menjadi pengusaha konveksi sukses yang bisa memberdayakan warga sekitar di lingkungan tempat tinggalnya.
Usaha konveksi dan penjualan benang miliknya kini mempekerjakan puluhan warga, serta mampu meraih omset puluhan juta dalam sebulan, menjadi salah satu penggerak perekonomian masyarakat.
Namun ayah tiga anak itu bercerita, bahwa dalam menjalankan usaha tidaklah semulus kain sutra, selalu ada hambatan bahkan tantangan yang hampir membawanya pada kebangkrutan.
Namun ia mengungkapkan, sejak awal mendirikan usaha ini, motivasi terbesarnya bukan sekadar untuk kaya harta, tetapi jauh lebih dari itu, yakni memberdayakan masyarakat.

“Niat dan tujuan awalnya untuk memberdayakan masyarakat sekitar yang punya keahlian jahit, kita ajak kerja sama biar ada kegiatan,” ujar Safaga.
Kendati demikian, Safaga mengaku, dalam menjalankan usaha konveksi ini ada banyak tantangan, mulai dari tidak mendapatkan hasil yang sesuai harapan, hingga diterpa pandemi Covid-19.
“Bener-bener parah, pemasukan enggak ada, gaji karyawan belum dibayar, saya sampai kebingungan cari modal usaha,” ungkapnya.
Kondisi saat itu hampir membuatnya menyerah pada keadaan, terlebih, usaha konveksi ini menggunakan sistem CMT (Cut, Make and Trim), yaitu model usaha yang digerakkan lewat penerimaan pesanan, penjahitan, dan finishing produk.
“Jadi kami sangatlah bergantung pada kepercayaan brand. Kalau ada yang percayain, ya kita kerjain. Kalau enggak ada dan memang event-event saat pandemi dilarang, jadi enggak ada yang bisa dikerjakan,” tuturnya.
Moment Kebangkitan Bersama KUR BJB
Di tengah kondisi sulit itu, Safaga berusaha tetap bersabar dan terus tekun dalam menjalankan usaha. Hingga ia pun mengajukan pinjaman usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank BJB.
“Alhamdulillah dapat pinjaman usaha melalui KUR Bank BJB senilai Rp400 juta,” akunya.
Usaha Konveksi Asa Jaya pun mulai kembali bergeliat, perkembangannya perlahan namun pasti, mulai dari melakukan rekrutmen penambahan karyawan hingga melengkapi kebutuhan mesin jahit.

“Berkat adanya KUR, alhamdulillah kebantu sedikit demi sedikit. Kita juga dari nol lagi, dari yang enggak punya modal, bingung harus ke mana. Alhamdulillahnya ketemu sama BJB yang bisa ngasih solusi buat kita,” paparnya.
Berkat peran krusial Bank BJB melalui pinjaman usaha KUR, diakui Safaga, membuat usahanya terbebas dari ambang kebangkrutan.
“Alhamdulillah sekarang udah mulai stabil. Dan ini pun baru-baru mulai stabil lagi setelah corona di tahun 2023. Alhamdulillah kita dipercaya kembali oleh brand-brand lokal dan sekitarnya,” tambahnya.
Saat ini, Asa Jaya telah memberdayakan Kurang lebih mencapai 30 karyawan. Ia tetap menekankan kepada filosofinya untuk memberdayakan masyarakat . “Masih kecil, Pak. Jadi, ya sebetulnya kembali ke tujuan sih, buat memberdayakan masyarakat sekitar aja. Biar ada pertumbuhan ekonomi lah buat warga sekitar,” jelasnya.
Ke depan, Safaga berharap usahanya bisa terus berkembang serta konsisten menjadi perusahaan yang berkualitas.
“Semoga konveksi CMT kita ini bisa terus berkembang, dan dapat dipercaya sama brand-brand yang ada sebagai mitra produksi yang berkualitas. Semoga semakin maju, semakin berkembang, makin rame orderannya, dan hasil kerja selalu memberi kepuasan buat pelanggan,” pungkasnya.
Bank bjb berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI) serta bank bjb merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Informasi lebih lanjut mengenai bjb KUR dapat diperoleh dengan mengunjungi kantor cabang bank bjb terdekat atau melalui call center bjb Call 14049 atau kunjungi website resmi bank bjb infobjb.id/KUR.
(adv)











