SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Harapan pembangunan gedung baru SDN Inpres Cikeusal kembali pupus. Rencana yang dijanjikan sejak 2019 itu kembali batal terealisasi pada 2025 karena proses pembebasan lahan tak kunjung rampung.
Padahal, kondisi bangunan sekolah semakin memprihatinkan. Tiga ruang kelas rusak dan bocor. Setiap hujan turun, air masuk ke dalam kelas sehingga siswa harus mengepel lantai sebelum memulai belajar.
Guru SDN Inpres Cikeusal, Mochamad Agung Saputra, menjelaskan bahwa pihaknya sempat menerima kabar positif di awal tahun. PPK pembangunan tol dan Pemkab Serang memberi sinyal bahwa pembangunan gedung baru akan dilakukan tahun ini.
Namun, hingga November 2025, proses pembebasan lahan tetap mandek.
“Kemarin pihak dinas memberi tahu kalau akan dibangun di 2026. Kami hanya bisa menunggu. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya, Jumat 14 November 2025.
Agung mengatakan bahwa sejak 2019, sekolah selalu menerima janji pembangunan setiap tahun. Namun masalah yang muncul selalu sama: lokasi dan pembebasan lahan yang tak kunjung selesai.
Sementara itu, kondisi ruang kelas terus memburuk.
“Yang atas masih oke, tapi yang bawah sudah rusak. Ada empat kelas yang rusak,” katanya.
Belajar Terganggu Setiap Musim Hujan
Menurut Agung, masuknya musim hujan membuat situasi semakin sulit. Air hujan kerap merembes masuk ke ruang kelas. Proses belajar pun harus dihentikan saat hujan deras dan angin kencang datang.
“Kalau malamnya hujan, anak-anak harus mengepel lantai dulu. Saat ada angin kencang, mereka trauma, bahkan menangis sampai rumah,” tuturnya.
Agung berharap pembangunan benar-benar terealisasi pada 2026 agar siswa dapat belajar dengan aman di gedung baru pada tahun ajaran berikutnya.
Editor: Aas Arbi











