CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Polemik yang terjadi di internal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon dalam beberapa hari terakhir mendapat perhatian dari berbagai elemen masyarakat. Gen Cilegon menjadi salah satu yang menyampaikan sikap resmi dengan menyerukan pentingnya menjaga stabilitas sosial dan kedewasaan dalam menyikapi dinamika organisasi pemuda tersebut.
Pemimpin Umum Gen Cilegon, Kalipha Umara Aruma, menyayangkan ketegangan yang muncul dan mengingatkan bahwa energi pemuda semestinya dipusatkan untuk pembangunan kota, bukan terpecah oleh konflik.
“Kami menyayangkan apa yang terjadi. Situasi seperti ini hanya menguras energi. Pemuda Cilegon harusnya menjadi motor persatuan, bukan bagian dari konflik,” ujar Kalipha dalam keterangan resminya, Selasa (9/12).
Ia menegaskan bahwa perbedaan pandangan dalam organisasi adalah hal yang lumrah. Namun, dinamika itu harus disikapi dengan kepala dingin, melalui dialog terbuka dan menjunjung etika berorganisasi. Gen Cilegon meminta semua pihak menahan diri agar persoalan tidak semakin melebar.
Menurut Kalipha, polemik ini justru dapat menjadi momentum introspeksi bagi seluruh organisasi kepemudaan (OKP) di Kota Cilegon.
“Ini momentum untuk saling jaga, berbenah, dan merangkul. Tidak ada organisasi yang sempurna, yang penting bagaimana kita kembali pada tujuan awal: membangun pemuda Cilegon yang kuat, bermartabat, dan bersatu,” tegasnya.
Gen Cilegon juga mendorong dibukanya ruang dialog yang luas untuk memberi kesempatan kepada semua pihak menyampaikan klarifikasi dan mencari solusi secara objektif.
“Jangan biarkan perbedaan membuat jarak. Kita pemuda satu kota, masa depan Cilegon bergantung pada kemampuan kita menjaga harmoni,” kata Kalipha.
Ia berharap situasi kepemudaan segera kembali kondusif sehingga program kolaboratif lintas organisasi dapat terus berjalan tanpa terganggu dinamika internal mana pun.***











