PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas PUPR Provinsi Banten melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) wilayah Pandeglang menyatakan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Pandeglang menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ancaman utama yang diantisipasi yakni tanah longsor dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Kepala Seksi Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) UPTD Wilayah Pandeglang, Syamsul, mengatakan kesiapsiagaan tersebut bersifat wajib karena menyangkut keselamatan pengguna jalan, terutama saat intensitas hujan meningkat.
“Itu wajib. Kesiapsiagaan kebencanaan memang harus dilakukan, apalagi jelang Nataru. Kita siapkan personel, alat, dan sistem respons cepat di lapangan,” kata Syamsul, Kamis 18 Desember 2025.
Syamsul menjelaskan, UPTD PJJ Wilayah Pandeglang menyiagakan total 24 orang penilik serta sekitar 150 tenaga harian lepas yang tersebar di sejumlah titik rawan. Seluruh personel tersebut disiapkan untuk penanganan darurat apabila terjadi longsor maupun pohon tumbang.
“Personel kita ada di setiap titik pekerjaan. Jadi ketika terjadi kejadian, respons bisa cepat. Contohnya pohon tumbang pagi tadi, sekitar pukul 08.14 WIB, dan sudah selesai ditangani sebelum pukul 10.00 WIB. Jalur sudah clear dan aman dilalui,” jelasnya.
Dalam penanganan kebencanaan, lanjut Syamsul, pihaknya juga menyiagakan sejumlah alat berat yang disebar di wilayah selatan dan titik rawan lainnya di Pandeglang. Alat berat tersebut meliputi lima unit ekskavator (beko), satu unit dozer, satu unit wheel loader, empat unit dump truk, serta satu unit mobil crane. Selain itu, tersedia empat unit mobil pikap untuk mobilisasi personel.
“Alat berat kita sebar karena titik longsor di Pandeglang cukup banyak, seperti di, Munjul, Panimbang, Cikeusik, Sobang, Sumur, Picung, Caringin,” ujarnya.
Syamsul mengakui, kendala utama saat penanganan bencana biasanya terjadi saat hujan deras, terutama pada kasus pohon tumbang. Meski begitu, ia memastikan respons tetap cepat karena mayoritas pekerja di lapangan merupakan warga lokal.
“Untuk cepat tanggap, insyaallah tidak ada masalah. Orang kita ada di lapangan dan kebanyakan warga sekitar, jadi tidak jauh dari lokasi kejadian,” katanya.
Selain kesiapan personel dan alat, UPTD PJJ juga membangun koordinasi dengan aparat desa setempat. Setiap pekerja lapangan diwajibkan berkomunikasi langsung dengan kepala desa agar informasi kejadian bencana bisa segera diteruskan.
“Kalau ada longsor atau pohon tumbang, kepala desa langsung menghubungi petugas kita. Jadi langsung terhubung dan penanganan bisa segera dilakukan,” jelas Syamsul.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati saat melintas di ruas jalan Pandeglang, terutama saat hujan dan cuaca ekstrem.
“Kami siap siaga menghadapi kebencanaan apa pun. Minimal penanganan darurat bisa langsung dilakukan agar lalu lintas tetap aman dan lancar,” pungkasnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi











