CILEGON – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota
Cilegon Ali Mujahidin menilai ada yang sengaja menciptakan kisruh rencana penyelenggaraan Musyawarah Kota (Muskot)
VI Kadin Cilegon. Menurutnya, pihak yang menciptakan kekisruhan ini adalah yang takut kalah bersaing dengan
dirinya dalam perebutan kursi Ketua Kadin Cilegon. “Mulai dari persyaratan
uang tunai Rp100 juta, dukungan peserta, kepanitiaan dan jumlah peserta muskot,
semuanya diributin. Karena mereka sudah takut kalah duluan,” ujar pria
yang akrab disapa Mumu ini kepada radarbanten.com, Jumat (11/4/2014).
Sementara itu, menanggapi surat permohonan Kadin Cilegon ke
Kadin Provinsi Banten tentang Permohonan Penjelasan Persyaratan Calon Ketua
Kadin yang ia tandatangani, menurutnya hal itu bukanlah persoalan. “Kan
saya masih sebagai ketua, belum demisioner. Saya demisioner nanti tanggal 21
April itu, jadi itu masih menjadi ranah saya,” sambungnya.
Disinggung mengenai desakan pengambilalihan (caretaker) kepanitiaan
muskot oleh Sahruji dan Muhibudin, dua calon Ketua Kadin Cilegon lainnya,
dirinya malah menyarankan agar keduanya untuk mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan
panitia. “Saya sih tenang tenang saja, ikuti sajalah ketentuan yang
ditetapkan panitia. Bila perlu kalau mereka mau caretaker, saya turuti,”
tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam surat bernomor
079/WKU/Kadin-Banten/IV/2014 tentang Penjelasan Persyaratan Muskot, Kadin
Banten juga telah menetapkan bahwa batas waktu pendaftaran peserta Muskot
diperpanjang hingga H-3. (Devi Krisna)