CILEGON – Kendati masa kepemimpinan Walikota Cilegon Tb Iman
Ariyadi masih tersisa sekira setahun lagi, sejumlah kebijakan Walikota Cilegon
kini mulai dikritik lawan politiknya. M Tahyar, politisi PKS ini menggunakan
kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPj) Walikota tahun 2013 untuk menyoroti keinerja pemerintahan selama ini.
“Kami akan merekomendasikan ke depan tidak boleh lagi ada kader PKK atau
Posyandu yg menjadi kader seumur hidup. Mereka harus diperjelas jabatan serta
periodenya, mengingat musim pemilu sering disalahgunakan karena doktrinnya yang
menganggarkan dianggap dari partai tertentu,” ujarnya, Senin (19/5/2014).
Hal yang sama dengan Ali Mujahidin, politisi PPP yang sempat
menjadi pesaing Tb Iman Ariyadi pada pilkada 2010 lalu. Pria yang akrab disapa
Mumu ini lebih menyoroti kondisi infrastruktur di Kota Cilegon. “Melihat
kondisi jalan sejak dekat rumah Walikota sampai tembus ke arah Terate dan
sekitar Pasar Kranggot, mungkin lebih cocok untuk digunakan arena offroad atau
turnamen motocross. Kondisinya fisik jalannya sudah terlalu rusak parah.
Sebenarnya Cilegon ini kota atau pelosok kampung terpencil? Masa jalan dekat
rumah Walikota segitu bonyoknya, apa lagi dengan jalan-jalan yang ada di
wilayah lain. Terus Walikota itu kerjaannya ngapain saja? APBD itu kemana saja,”
celoteh Mumu.
Ia menilai, Walikota kurang tanggap dan peka terhadap
persoalan yang tampak di depan mata dan cenderung mengurus persoalan politik
dan kekuasaan dibanding kepentingan publik. “Sementara jalan yang dekat
dengan rumahnya saja berantakan begitu, apa Walikota tidak malu? Cilegon ini
punya PAD yang sangat besar,” sambungya.
Ia mendesak Walikota segera perbaiki berbagai sarana
infrastruktur yang merupakan kepentingan masyarakat. (Devi Krisna)