CILEGON – Meski telah ada penekanan dari masing-masing sekolah untuk tidak melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN), namun siswa-siswi SMA di Cilegon masih saja nekat melakukan tradisi corat-coret saat kelulusan.
“Memang di sekolah sudah dibilang dilarang, tapi kita sudah izin ke Pak Polisi, mau aksi corat-coret sesama teman sekolah saja,” ungkap Dinda, siswi Kelas XII SMK YP 17 Kota Cilegon yang melakukan aksi corat-coret bersama rekan sekolahnya di Area Perumahan Krakatau Steel, Kota Cilegon, Selasa (20/5/2014).
Dinda menyatakan bahwa aksi corat-coret tersebut dilakukan merupakan bagian dari tradisi yang kerap dilakukan setiap kali terjadi kelulusan. “Ini sudah tradisi dan bentuk ungkapan rasa senang kita karena lulus,” katanya.
Di tempat yang sama, Dila, siswi SMK YPWKS yang turut mengikuti prosesi corat-coret. Dila mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari ungkapan rasa senang saat mendengar bahwa dirinya bersama rekannya yang lain dinyatakan lulus yang dierima dari siaran radio.
“Kita dengarnya tadi pagi dari radio, nyebutin nomor peserta di situ, nomor saya ada, dan karena senang, sama teman-teman kita aksi ini, karena gembira dengar kita lulus UN,” katanya.
Dila menjelaskan bahwa setelah mendengar hasil kelulusan UN, dirinya akan segeran mengurus dan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. “Pastinya saya mau kuliah di Bandung,” katanya. (Sefrinal)