CILEGON – Pelaksanaan penjaringan bakal calon Walikota Cilegon oleh sejumlah partai di Kota Cilegon, disusul dengan meningkatnya suhu politik di Kota Cilegon yang mulai memanas.
Ali Mujahidin, salah seorang tokoh yang mengikuti penjaringan di sejumlah partai politik, mengatakan, selama ini dirinya sangat menghargai partai politik yang membuka kesempatan penjaringan tersebut. Hal itu, menurutnya, ia buktikan dengan datang langsung ke kantor atau sekretariat penjaringan parpol.
“Saya selalu menghargai partai politik yang melakukan penjaringan. Oleh karena itu, saya tidak pernah mewakilkan pengambilan maupun pengembalian formulir. Belum jadi (Walikota) saja, sudah tidak menghargai (parpol). Bagaimana kalau sudah jadi?” ujarnya kepada radarbanten.com, usai mengambil formulir pendaftaran di DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Selasa (17/2/2015) sore.
Meski begitu, tokoh yang akrab disapa Mumu itu membantah, bila pernyataan itu sengaja ia tujukan kepada incumbent Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi. Iman dalam sejumlah penjaringan kerap memberikan kuasa kepada Sekretaris DPD Partai Golkar Cilegon Ahmad Hujaeni, untuk mengambil dan mengembalikan berkas formulir penjaringan. Hal itu terjadi diantaranya pada penjaringan di DPD PKS Cilegon dan DPC PDIP Kota Cilegon.
“Saya tidak menyindir kandidat lain, karena saya senantiasa menghargai partai politik. Makanya, saya tidak pernah mewakilkan atau memberikan kuasa, sebagai bentuk penghormatan saya,” jelasnya.
Terpisah, Tb Iman Ariyadi yang dimintai tanggapannya, tak menjawab panggilan telepon dari radarbanten.com. Pesan melalui Blackberry Messenger (BBM) pun hanya dibaca. (Devi Krisna)