Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)
Direktur Paviliun Indonesia, Budiman Muhammad, mengatakan pihaknya membawa suasana dan acara yang unik di ajang internasional lima tahunan yang mengusung tema ‘Marvelous 70’ ini.
Dia menyatakan, acara tersebut diutamakan untuk para warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Milan, Italia dan Eropa, juga warga negara asing dengan tujuan sebagai silaturahim warga negara Indonesia yang tinggal di Benua Biru. “Hari pertama ada penampilan tarian saman dari Aceh dan panyembrah dari Solo. Ada juga permainan memasukkan paku ke dalam botol,” kata Budiman kepada wartawan di Milan, Italia beberapa waktu lalu.
Budiman melanjutkan, permainan tradisional lainnya adalah joget dengan balon dan balap bakiak. Ditampilkan pula pencak silat dan tarian piring. Tidak lupa, disajikan juga prosesi memasak makanan tradisional yang bisa dilihat secara umum oleh masyarakat.
Dia yakin, kegiatan itu akan mampu menarik minat ribuan pengunjung. “Acara ditutup dengan goyang poco-poco yang dilakukan para staf dan talent Paviliun Indonesia,” katanya. Bagi pengunjung yang beruntung, kata dia, disediakan door prize berupa voucher menginap di hotel hingga grand prize tiket penerbangan Milan-Jakarta-Milan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways.
Paviliun Indonesia adalah satu dari 147 peserta Milan Expo 2015. Event tersebut diklaim sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade. Bila Piala Dunia dan Olimpiade hanya berlangsung sebulan, Milan Expo 2015 dilangsungkan mulai 1 Mei hingga 31 Oktober.
Expo yang mengusung tema Feeding the Planet, Energy for Life tersebut menampilkan berbagai paviliun masing-masing negara yang berupaya menunjukkan kontribusinya dalam memberikan solusi masalah di bidang pangan, menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, serta kelestarian dan keseimbangan lingkungan. (ro/rbc)