Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)
Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)
Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)
Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)
Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)
Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)
Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)
Untuk itu, Jokowi berharap TNI bisa menjadi perekat kemajemukan tersebut. “Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat oleh suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan yang mempersatukan suku, agama dan ras,” kata Jokowi, Senin (5/10/2015).
Menurut Jokowi, jika tidak dilakukan dengan manajemen yang baik, kemajemukan tersebut bisa menjadi ancaman besar kesatuan bangsa bahkan melebihi dari persoalan ekonomi dan politik. “Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika dikelola dengan baik. Banyak negara tercerai-berai karena tidak mampu mengelola kemajemukan,” pungkas Jokowi.
Untun diketahui, menghadiri agenda penting bagi tentara Indonesia tersebut Presiden Jokowi didampingi Ibu negara, Iriana Jokowi dan Wapres Jusuf Kala beserta istrinya Mufida Jusuf Kala. Dalam kesempatan ini, Jokowi menjadi inspektur upacara. (Bayu)