SERANG – Provinsi Banten setiap tahunnya membutuhkan 220 ribu kantong darah untuk keperluan medis. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh dr David saat mengisi sosialisasi donor darah di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten, Kalodran, Kota Serang, Kamis (26/11/2015).
Pria yang juga aktif di PMI Kota Tangerang tersebut mengatakan, setiap tahun, Provinsi Banten selalu mengalami kekurangan kantong darah tersebut. Hal ini menurutnya disebabkan karena minat pendonor darah yang rendah. “Selain itu, saat ini pendonor darah mayoritas dari usia 45 tahun ke atas. Sedangkan yang muda minim. Saya harapkan anak-anak muda mulai mau mendonorkan darah,” kata dr David.
David melanjutkan, ketersediaan stok darah memiliki banyak pengaruh terhadap keselamatan orang banyak, khususnya pada kondisi darurat untuk melakukan transpusi darah. “Untuk itu ketersediaan stok darah dari golongan darah apapun harus tetap ada dan ini memerlukan bantuan para pendonor darah,” ujarnya.
Sementara itu, mewakili Ketua PMI Provinsi Banten, Tatu Chasanah, Kepala Markas PMI Banten, Embay Bahriah mengatakan, dengan melihat kondisi donor saat ini, diharapkan seluruh intansi, lembaga dan masyarakat bersama PMI untuk menyosialisasikan pentingnya mendonor darah untuk meningkatkan jumlah pendonor darah di Provinsi Banten.
“Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak terpenuhi pelayanan darahnya ketika membutuhkan darah,” ujarnya. (Bayu)