SERANG – Balawista Cilegon terpaksa tidak mengikuti satu cabang perlombaan water sport pada rangkaian Banten Beach Festival di Pantai Tawing Karang Suraga, Anyar, Kabupaten Serang, Sabtu (28/11/2015). Menurut balawista atau life guard Cilegon, Edi Yones, hal tersebut karena pihaknya tidak membawa malibu (rescue board).
“Menurut panitia, yang boleh ikut harus membawa malibu-nya sendiri, sedangkan kami tidak punya, jadi tidak bisa ikut,” kata Edi kepada Radar Banten Online, Sabtu (28/11/2015).
Edi mengungkapkan, Balawista Cilegon tidak mempunyai alat-alat untuk penyelamatan seperti malibu. Padahal, menurutnya alat-alat penunjang penyelamatan keselamatan itu diperlukan untuk mempermudah balawista dan mempercepat proses pertolongan.
“Balawista mempunyai peran penting dalam hal keselamatan para wisatawan yang sedang berkunjung, kami masih belum punya alat-alat penunjang, padahal kalau ada untuk waktu senggang bisa kami pakai latihan agar siap jika ada perlombaan antar balawista seperti ini,” ujarnya.
Edi mengeluhkan perhatian Pemerintah Kota Cilegon terkait hal tersebut. Edi mengaku, selama ini pihaknya belum mendapatkan bantuan dari Pemkot Cilegon. Padahal, alat itu tersebut bukan hanya untuk kepentingan pariwisata, namun bisa mengharumkan nama Kota Cilegon pada saat ajang seperti ini.
“Kami diundang atas nama balawista, tapi karena kami dari Cilegon otomatis membawa nama Cilegon,” ujarnya.
Edi pun berharap agar Pemerintah Kota Cilegon untuk mulai memperhatikan Balawista Cilegon, demi kemajuan pariwisata dan olahraga Kota Cilegon. “Kami berharap pemerintah memperhatikan kami, paling tidak dalam hal bantuan alat,” ujarnya. (Bayu)