CILEGON – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon, Zainoel Arifin membenarkan bila DN (29), pelaku yang ditangkap oleh Direktorat Resnarkoba Polda Banten atas dugaan kasus narkoba adalah karyawan RSUD dengan status sebagai Perawat Badan Layanan Umum (BLU).
Namun demikian hingga saat ini pihaknya belum dapat memberikan sanksi tegas apapun kepada DN, lantaran belum adanya laporan yang diterima pihak rumah sakit dari Polda Banten. “Kabar penangkapannya (DN) selama ini baru kita ketahui dari media saja. Karena laporan resmi dari polisi belum kami terima. Untuk itu, kami juga akan proaktif ke polisi untuk memastikan apakah benar dia adalah pengedar (narkoba),” ujar Zainoel saat ditemui di kantornya, Sabtu (28/11/2015).
Ia memaparkan, terkait dengan kepastian kabar pemberitaan itu pihaknya juga belum berkoordinasi dengan pihak keluarga DN. Namun, bila kepastian itu sudah diperoleh dari kepolisian, maka pihaknya akan segera mengambil langkah tegas terkait dengan sanksi kepegawaian. “Tapi memang yang bersangkutan sudah tidak bekerja beberapa hari ini. Kami mencatatnya dia bolos,” katanya.
Baca : Perawat RSUD Cilegon Ditangkap Bawa Sabu
DN, lanjut Zainoel, sudah mengabdi sekira enam tahun di RSUD Cilegon. Pihaknya sangat terkejut setelah mengetahui kabar ditangkapnya DN terkait dengan peredaran barang haram jenis sabu-sabu tersebut. “Jujur saja kami sempat kaget setelah mengetahui kabar pemberitaan. Karena jelas ini memalukan nama rumah sakit,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, DN ditangkap petugas Direktorat Resnarkoba Polda Banten saat akan melakukan transaksi sabu di area SPBU, Palima, Kota Serang. Saat ditangkap, petugas mendapati satu paket sabu yang disimpan DN dalam bungkus rokok. Kepada penyidik, ia mengaku adalah sebagai pengguna barang haram yang ia peroleh dari JN, warga Baros Kabupaten Serang yang belakangan juga diciduk polisi.
Informasi yang dihimpun Radar Banten Online, DN adalah perawat yang biasa bertugas di ruang rawat Aster, di rumah sakit berplat merah itu. “Dia (DN) tugasnya itu di (ruang) Aster. Kita juga turut prihatin dengan kabar itu, apalagi istrinya juga saat ini sedang hamil besar, dan dia malah kena kasus seperti itu,” kata rekan sejawat DN yang menolak ditulis identitasnya. (Devi Krisna)