Munculnya Tantowi Yahya dalam bursa pemilihan calon Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten periode 2017-2022, membuat beberapa kalangan memprediksi bakal terjadi pergeseran konstelasi politik di internal Partai Golkar. Apalagi jika, DPP Partai Golkar memberikan rekomendasi pada A. Zaki Iskandar sebagai kandidat calon gubernur.
Menanggapi hal ini, Zaki menganggap, perubahan konstelasi adalah bagian dari iklim demokrasi. Kader-kader Partai Golkar pun dituntut terbiasa menghadapi ini. ”Wajarlah, karena kita hidup di alam demokrasi. Suhunya kadang berubah-ubah,” ujar Bupati Tangerang itu, Jumat (5/2/2016), seperti dilansir koran Radar Banten.
Soal namanya disebut-sebut sebagai kader yang kemungkinan masuk dalam daftar survei kandidat cagub Banten, Zaki memandang, ini bagian dari membangun kekuatan Golkar untuk memenangkan pertarungan.
”Kan ada hitung-hitungannya. Toh semua partai seperti itu,” imbuhnya.
Menurut Zaki, dari hasil survei, DPP bisa melihat kadar popularitas maupun elektabilitas kandidat yang bakal diusung. ”Partai pasti berupaya, jagoannya bisa menang. Maka tidak hanya popularitas, tapi tingkat keterpilihan dihitung,” ujar Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Tangerang itu.
Yang pasti, apa pun yang terjadi saat ini, menurut Zaki adalah hal positif dalam membangun kerangka kekuatan partai. ”Kalau boleh memilih, saya ingin tetap melanjutkan tugas saya sebagai Bupati. Tapi jika melihat posisi saya sebagai kader, tentu saya siap menjalankan rekomendasi partai,” tegasnya. (RBG)