SERANG – Pemerintah Kota Serang diperkirakan pada 2017 bakal memiliki bus rapid transit (BRT) bantuan dari Kementerian Perhubungan. Akhir bulan ini hasil kajian BRT akan disampaikan ke Kementerian Perhubungan.
“Kota Serang perlu mempersiapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan guna penerapan BRT. Namun pada prinsipnya keberadaan BRT diharapkan dapat mengurai kemacetan, bukan malah menambah kemacetan. Apalagi mengingat jalan di Kota Serang begitu sempit,” ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Serang Wawan Hermawan melalui sambungan telepon selular, Jumat (15/7).
Wawan mengatakan, bila pengajuan hasil kajian tersebut diterima dan dinyatakan layak oleh Kementerian Perhubungan, maka proses penganggaran bisa dilakukan pada tahun 2017 mendatang.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Serang M Ikbal sedang membuat kajian kelayakan BRT untuk dipresentasikan di Kemenhub. “Kalau dalam presentasi di Kemenhub berhasil dan Kemenhub menyatakan Kota Serang layak mendapatkan BRT, bus untuk keperluan BRT secara bertahap akan dikirimkan. Kami mengajukan permintaan bus besar dan bus sedang untuk BRT,” katanya.
Untuk tahap awal, bus yang diterima akan digunakan untuk koridor 1. Trayeknya mulai dari Terminal Pakupatan ke Jalan Syeikh Nawawi (Banjarsari-KP3B) – Palima-Jalan Raya Serang-Pandeglang-Kebon Jahe – Jalan Tb Suwandi (Ciracas) – Kepandean.
Sementara untuk koridor 2 di bagian timur yaitu Pakupatan-Jalan Jakarta (Ciruas)-Walantaka-Cipocok Jaya. Koridor 3 wilayah Serang utara yaitu Kepandean-Jalan Mayor Syafei-Kelapa Dua-Unyur-Jalan Raya Banten Lama-Karangantu. Adapun koridor 4 meliputi wilayah Serang barat yang dimulai dari Kepandean-Amin Jalan Jasuta (Brimob) – Taktakan – Pasar Lama Cilowong. Koridor ini juga akan melewati Taman Kopassus, Unsera, dan Kepandean. (Fauzan Dardiri)