DUYEH (28), nama samaran, hanya bisa mengelus dada. Dia tidak menyangka jika Dahlia (22), nama samaran, istri Duyeh yang tadinya lembut, ramah, dan sederhana, berubah menjadi garang bak macan kesetanan setelah berumah tangga. Macan kesetanan? Astaga!
Eits, jangan suuzon dulu. Perubahan sikap Dahlia yang tak wajar sebagai seorang istri, muncul tiba-tiba akibat ulah Duyeh yang doyan selingkuh. Alamak, pantesan aja.
Menyadari sifatnya yang buaya, Duyeh yang bekerja di salah satu media di Banten itu, tampaknya harus rela bersabar diperlakukan Dahlia dengan kasar untuk menjaga keutuhan rumah tangga yang sudah tiga tahun dibinanya. “Namanya juga laki-laki Mas,” kilah Duyeh kepada wartawan. Iya, itu laki-laki buaya namanya.
Awal pertemuan Duyeh dengan Dahlia pun terbilang unik. Tidak banyak modal dasar Duyeh yang cap playboy dan penuh intrik meluluhkan setiap kaum hawa. “Dapetin cewek itu, enggak selalu karena banyak duit or wajah menarik, cukup modal speak, jadi,” ujar Duyeh penuh percaya diri dan menyadari bahwa tampilannya juga apa adanya serta sederhana.
Dahlia sebetulnya salah satu korban Duyeh karena menjadi pacar selingkuhan. Sebelum Dahlia, Duyeh terlebih dulu menjalin kasih dengan perempuan lain, sebut saja Uneh (22), nama samaran, warga Sumatera yang berstatus anak kampus di salah satu universitas ternama di Serang. Uneh yang mempunyai wajah mempesona, kaya, dan angkuh pun mampu diperdaya Duyeh yang saat itu berlaga sok alim.
Merasa tidak nyaman menjalin hubungan dengan Uneh lantaran selalu dicurigai Uneh yang overprotective, Duyeh pun tak tahan dan mulai menjauh setelah tujuh bulan intens berhubungan. Sampai akhirnya, Duyeh mengenal Dahlia yang awalnya ia comblangin dengan sohibnya.
Ibarat pagar makan tanaman, jurus gombal Duyeh keluar. Bukannya nyomblangin, malah keasyikan dan merasa cocok dengan Dahlia. Begitu pun dengan Dahlia yang merasa bahwa Duyeh lah pujaan hatinya yang selama ini ia cari-cari. Selain asik dan ramah, Duyeh terbilang gaul dan banyak tahu. Namanya juga jurnalis.
“Saya selingkuh aja sama Dahlia, Uneh saya tinggalin dan sengaja lost contact. Kalau dari fisik sih, cakepan Uneh, tapi saya merasa lebih cocok dengan Dahlia,” terangnya.
Akhirnya, Dahlia luluh ke pelukan Duyeh. Satu tahun kemudian, mereka memutuskan menikah atas desakan saudara Dahlia. Pesta pernikahan pun berlangsung meriah.
Awal-awal membangun bahtera rumah tangga nyaman-nyaman saja, rona kebahagiaan pun terpancar pada wajah keduanya. Tapi, yang namanya buaya tetap buaya, penyakit Duyeh pun kambuh dan mulai menggeliat kembali mencari mangsa baru.
Bak politisi, Duyeh pun banyak mengobral janji pada setiap wanita yang ditemui dan tertarik untuk dijadikan selingkuhan. Namun, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Seperti halnya Duyeh, serapat-rapatnya bangkai ditutupi, pasti baunya kecium juga. Sejak itu, Dahlia yang tadinya baik, perhatian, ramah, dan sederhana, berubah 180 derajat. Sifat asli Dahlia tumpah ruah ditujukan kepada Duyeh yang dianggap keterlaluan dan tak pernah bosan bermain api.
“Enggak tahu ya Mas, sudah kebiasaan kayaknya,” kata Duyeh berkelit.
Melihat tingkah Dahlia yang mulai super kasar, tak pernah bisa dibalas Duyeh. Padahal, kalau Dahlia sudah marah saat mengetahui suaminya berselingkuh, bisa meledak-ledak. Mulai dari mengeluarkan jurus piring terbang, sampai melakukan tendangan tanpa bayangan ke setiap sudut ruangan di rumah sampai berbekas. Bahkan, burung piaraan kesayangan Duyeh pun tak luput dari keganasan Dahlia ketika dilanda amarah. Namun, kondisi itu tak membuat Duyeh jera. Sikap kesurupan Dahlia malah sudah dianggap Duyeh sebagai sesuatu yang lumrah.
“Iya Mas, saya kan punya burung piaraan di rumah. Sekarang burungnya koit gara-gara ditendang istri keras banget sekaligus sama kurungannya. Kalau piring terbang sih, sudah biasa,” celoteh Duyeh. Buset dah, sadis amat ya!
Duyeh juga gokil, piring terbang dianggap lumrah. Sudah kayak perang di Afghanistan saja.
Apa daya Duyeh, hati tak mampu menceraikan istri karena sudah terlanjur sayang. Menghadapi setiap kejadian itu, Duyeh hanya bisa mengelus dada. Apalagi saat ini sudah dikaruniai momongan. Terlebih, sikap istri Duyeh yang kasar hanya muncul setiap kali Duyeh ketahuan selingkuh alias selingan keluarga utuh. Selepas itu, sikap Dahlia kembali normal dan bisa bisa menjadi istri yang baik bagi suami. Bahkan, mampu selalu memuaskan suami ketika bergumul di ranjang. Duyeh memang terbilang pandai saat menjalankan aksinya sebagai lelaki buaya. Bak kelas kakap, Duyeh mampu membagi waktu dan tidak pernah memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan di depan istri saat menjalankan aksinya. Modusnya, Duyeh mencari celah selingkuh pada saat jam kerja. Apalagi Duyeh orang lapangan sehingga istri memahami betul bahwa jam kerja Duyeh sebagai seorang jurnalis tak bisa ditentukan jam kerjanya. Berbeda dengan Dahlia yang membantu suami mencari nafkah dengan bekerja di perusahaan.
Cara lain, Duyeh di rumah kadang sengaja meletakkan handphonenya di mana saja. Setiap pulang kerja, kerap berlaga kecapaian sambil usap-usap keringat sampai akhirnya meminta makan. Cling, seperti hipnotis, sikap romantis yang ditunjukan Duyeh, cukup untuk membuat Dahlia tak pernah sekali pun menaruh curiga. Padahal, kena deh! Wah wah wah strategi yang jitu.
Namun, naluri seorang istri memang kuat. Setiap Duyeh berselingkuh, Dahlia selalu merasa gelisah di tempat kerja atau pas di rumah ketika suaminya belum pulang kerja. Sampai akhirnya, melihat gelagat tidak baik dari Duyeh, Dahlia akhirnya iseng-iseng membuka SMS di ponsel Duyeh ketika suaminya itu terlelap. Jegeerr, bak ditabrak kereta, wajah Dahlia seketika berubah berantakan karena merasa diperdaya Duyeh. Banyak pesan genit di ponsel Duyeh dari beberapa wanita dengan balasan yang sama dari Duyeh.
Ia pun tak menyangka Duyeh akan kembali ke asalnya. Kenyataan itu membuat Dahlia mengubah kepribadiannya. Ibarat sinetron, dari yang tadinya berperan protagonis memaksa ingin memerankan tokoh antagonis. Widih sadis. Namun, perubahan sikap Dahlia disikapi dengan bijak oleh Duyeh yang memang menyadari kesalahannya. Untungnya, tidak terlintas di benak keduanya untuk meminta cerai.
“Setelah introspeksi diri masing-masing, kita akhirnya saling memahami dan tak pernah lagi ada pertengkaran,” tegas Duyeh.
Syukur deh, pertahankan ya, ingat ada anak di antara kalian. Setiap menjalani rumah tangga, pasti ada aja cobaan. (Nizar S/Radar Banten)