SERANG – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Serang memprediksi stok beras masih aman hingga bulan April mendatang. Meskipun produksi beras di sepanjang tahun 2016 lalu tidak begitu lancar, dikarenakan faktor cuaca.
Kepala Bulog Sub Divre Serang Sony Supriyadi mengatakan, sampai saat ini Bulog masih menstok kebutuhan beras bagi masyarakat Banten sebanyak 4.400 ton beras.
“Serapan gabah per hari kami masih tinggi, maka dari itu kami jamin pasokan beras di tahun 2017 ini tidak akan terganggu. Dan untuk gula, kami masih bekerja sama dengan pabrik gula yang ada di Cilegon, stok gula kami masih 28.000 ton,” katanya saat dihubungi via telepon seluler, Senin (9/1).
Sementara itu, lanjut Sony, daerah kantong-kantong gabah di Banten masih bisa berproduksi sampai saat ini. Kondisi tersebut tentu menjadi kabar baik di tengah musim hujan yang masih menyelimuti wilayah Pulau Jawa khususnya Banten saat ini yang membuat panik banyak petani sejak awal tahun ini.
“Target kami tahun ini sebesar 11.000 ton untuk beras, namun kami belum kaji kembali mau seperti apa dan bagaimana untuk pendistribusiannya. Karena terkait dengan raskin yang melalui e-voucher itu kami belum paham secara keseluruhan, makanya kami akan koordinasikan terlebih dahulu dengan dinas-dinas terkait seperti Dinas Sosial,” ujarnya.
Untuk diketahui, sampai saat ini produksi gabah di Pulau Jawa masih melimpah. Jumlah produksi yang ada tahun ini dinilai lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi hasil gabah di Pulau Jawa sudah banyak terdistribusi ke luar Jawa.
Maka dari itu, pihaknya berharap untuk tahun ini kondisi cuaca akan mulai bersahabat, sehingga panen terus membaik. “Bulog membeli gabah dan beras petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Salah satunya misalnya gabah kering panen (GKP) dibeli seharga Rp3.750 per kilogram. Sementara untuk gabah kering giling (GKG) senilai Rp4.600 per kilogram. Selain itu, beras yang ditebus oleh Bulog masih seharga Rp7.300 per kilogram. Namun Bulog juga membeli beras komersial yang harganya di atas HPP untuk dijual secara komersial. (Wirda)