CILEGON – Ribuan buruh Kota Cilegon akan memadati pelataran jalan depan Kantor Pemkot Cilegon pada peringatan hari buruh sedunia yang jatuh pada 1 Mei mendatang. Pemberangusan serikat pekerja (union busting) oleh pihak perusahaan akan menjadi sorotan serikat buruh di Cilegon tahun ini.
Demikian diungkapkan Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) Kota Cilegon Rudi Syahrudin, usai menggelar bakti sosial di aksi pra May Day dihalaman Pemkot Cilegon, Jumat (28/4).
“Perwakilan dari kita saja ada sekitar 500 orang. Belum lagi dari 7 serikat pekerja lainnya. Mungkin sekitar 2000an orang di May Day nanti,” ujar Rudi.
“Kita akan mengeluarkan keluh kesah yang dialami oleh buruh di momen May Day nanti tanpa tindakan anarkis. Keluhkan buruh sangat bnyak. Terkait PHK tidak jelas dan yang sedang memanas kali ini adalah tentang union busting,” sambung Rudi.
Kata Rudi, ada sejumlah perusahaan di Kota Cilegon yang saat ini bermain halus bahkan terkadang mengintimidasi agar tidak ada lagi serikat buruh. Ia meminta pengawas tenaga kerja yang kewenangannya berada di Disnakertans Provinsi Banten untuk tegas menyikapi itu dan Pemkot Cilegon bersama Polres Cilegon mengawalnya.
“Perusahaan KS Posco paling anti serikat. Kita minta jangan menghalani buruh untuk berserikat dengan mengintimidasi,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi mengaku akan segera mengumpulkan delapan serikat buruh di Kota Cilegon untuk membahas permasalahan union busting yang tidak kunjung selesai ini. “Minggu depan akan kita bicarakan tentang union busting dan umsk,” ucapnya. (Riko Budi Santoso/rikosabita@gmail.com)