TANGERANG – Seiring pesatnya pertumbuhan suatu kota dan kawasan, secara tidak langsung pertumbuhan sektor lain akan mengikutinya. Salah satunya properti.
Selain Jakarta, kawasan yang tengah menjadi primadona sejumlah pengembang skala besar maupun kecil adalah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Hal itu dikatakan VP Strategic Advisory dari Coldwell Banker Commercial Indonesia Tommy H Bastami saat acara talkshow di pameran Rumah.com Property Show di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, belum lama ini.
Diungkapkan, saat ini pertumbuhan properti komersial sangat pesat di kawasan pinggiran ibukota. Dan itu secara tidak langsung telah berhasil meningkatkan daya tarik hunian yang berada di kawasan Bodetabek di mata para pencari properti. Bahkan, dengan beragam fasilitas di kawasan itu dapat mengurangi ketergantungan masyarakat dengan Jakarta sebagai ibukota.
”Kawasan Bodetabek selalu masuk dalam daftar area favorit para pencari hunian di Indonesia yang dirilis Rumah.com Property Affordability Sentiment Index setiap semester. Itu membuktikan bahwa daerah ini memiliki daya tarik luar biasa di mata 3,4 juta pencari properti yang mengakses 17 juta halaman properti tiap bulannya,” kata Tommy.
Sementara itu, faktor lainnya seperti lokasi yang relatif dekat dengan Jakarta bukan satu-satunya alasan para pencari properti melirik wilayah-wilayah ini.
Tommy menambahkan, pasar properti umumnya didorong empat faktor penting, yaitu demografi, kebijakan pemerintah, pengembangan infrastruktur serta pertumbuhan properti komersial. ”Kalau dulu properti komersial dibangun mendekati perumahan, saat ini berubah. Keberadaan properti komersial justru menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih perumahan,” tambahnya.
Hal lainnya adalah pertumbuhan ruang ritel, hotel, dan perkantoran yang pesat di kawasan Bodetabek juga berperan penting dalam meningkatkan nilai jual proyek perumahan dan apartemen di kawasan itu. Lalu, bagaimana pertumbuhan ruang ritel di wilayah pinggiran Jakarta?
Meski selama puluhan tahun tidak terdapat pembangunan pintu tol baru di Bogor, selain Bogor Ring Road, pertumbuhan hunian komersial meningkat terus.
Menurut data Coldwell Banker Commercial Indonesia, suplai hotel di kawasan ini tumbuh 13 persen per tahun selama 10 tahun belakangan. Sementara ruang ritel meningkat 7,3 persen per tahun.
Di kawasan Depok, suplai hotel tumbuh 4 persen setiap tahun, sementara ruang ritel tumbuh 42 persen per tahun. Pesatnya pertumbuhan ruang ritel tak lepas dari jumlah mahasiswa yang terus bertambah setiap tahun untuk belajar di kampus-kampus di sekitar Depok.
Dibandingkan Depok dan Bogor, jumlah ruang ritel di Bekasi lebih tinggi, meskipun masih di bawah Tangerang. Suplai hotel di wilayah ini tumbuh 21 persen per tahun dan 8 persen per tahun untuk pertumbuhan ritel. Sedangkan jumlah perkantoran di kawasan Tangerang relatif lebih tinggi dengan pertumbuhan mencapai 22 persen per tahun. Sementara, pertumbuhan ruang ritel mencapai 12 persen per tahun dan hotel 31 persen per tahun. (ADE MAULANA/RB)