SERANG – Angka rata-rata lama sekolah (RLS) Kota Serang tahun 2017 hanya mencapai 8,61 tahun. Kenaikannya hanya 0,01 tahun dibandingkan tahun lalu. Dengan RLS 8,61 tahun maka anak-anak Kota Serang belum genap mengenyam pendidikan sembilan tahun atau lulus SMP.
Selain itu, angka melek huruf capainnya hanya 94,15 persen pada tahun lalu, sedangkan targetnya 99,1 persen. Meskipun demikian, indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2017 meningkat 0,68 atau menjadi 71,77 dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 71,09. Hanya saja di bidang pendidikan justru mengalami penurunan sebesar 6,45.
Ketua DPRD Kota Serang Namin mengaku, bidang pendidikan dalam Laporan Keterangan Pertanggunganjawaban (LKPj) Walikota Serang tahun 2017 disoroti. “Untuk mencapai rata-rata lama sekolah yang tinggi, Pemkot Serang harus mendorong agar pihak sekolah tidak melakukan pungutan. Pendidikan gratis di Kota Serang harus benar-benar diberlakukan,” tandas Namin, Minggu (13/5).
Ia juga mengatakan, sarana pendidikan harus terus dikembangkan. Soalnya, jumlah siswa di SD dan SMP negeri sudah overload. Untuk itu, Pemkot harus mengadakan pembelian lahan untuk pembangunan sekolah baru.
Walikota Serang Tb Haerul Jaman mengaku akan mengevaluasi dan mengkaji kinerja di bidang pendidikan. Namun, sejauh ini ia mengaku sudah ada beberapa kinerja yang baik. Dalam waktu setahun ini, Pemkot akan mengejar untuk mencapai target RLS yang tercantum dalam RPJMD.
Meskipun demikian, ia mengatakan, adanya anak yang tidak sekolah harus dilihat dari berbagai aspek. Soalnya, ada saja masyarakat yang memang tak menyekolahkan anaknya karena harus membantu pekerjaan orangtuanya. “Jadi, jangan dilihat semata-mata kesalahan pemerintah, tapi harus juga dilihat faktor penyebabnya. Yang pasti kami akan melihat faktor penyebabnya dan mencari solusi terbaiknya,” tutur Jaman. (Rostinah/RBG)