PULOMERAK – Terminal Terpadu Merak (TTM) akan dijadikan posko mudik terpadu tahun ini. Hal itu terungkap saat Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten meninjau terminal yang berada dekat dengan Pelabuhan Merak, Jumat (18/5).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub Provinsi Banten Herdi Jauhari menjelaskan, untuk membuat serta memenuhi kebutuhan posko terpadu selama arus mudik dan balik, Dishub Provinsi Banten menggelontorkan anggaran sebesar Rp250 juta.
Herdi menjelaskan, posko terpadu di TTM nanti akan menjadi pusat informasi arus mudik dan balik di Banten. “Monitoring angkutan Lebaran pusatnya di sini kerja sama dengan Polda dan BPTD disini. Kompak di sini,” ujar Herdi setelah melakukan pengecekan lokasi posko.
Menurutnya, seluruh data lalu lintas pemudik baik dari seluruh terminal tipe A dan tipe B, stasiun kereta api, pelabuhan, serta bandara akan dikumpulkan di posko terpadu itu. Sehingga, data akan dihimpun dan direkapitulasi secara terpusat di posko terpadu.
Menurut Herdi, secara umum ada tiga posko yang akan dibangun selama arus mudik, balik, serta masa libur Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama. Ketiga posko itu di TTM, di Bandara Soekarno-Hatta, dan di Mercusuar Anyar. Selain ketiga posko utama itu, di setiap kabupaten kota pun akan dibangun sub posko untuk mengontrol serta mengatur lalu lintas.
“Tapi, dari semua posko itu nanti dipusatkannya di sini (TTM),” katanya.
Selain sebagai pusat data, posko terpadu pun akan menjadi tempat istirahat serta cek kesehatan para pemudik. Karena itu, kerja sama dengan seluruh stakeholder baik kepolisian maupun di bidang kesehatan terus dibangun.
Posko arus mudik dan balik akan dibangun dari H-7 hingga H+7. Sedangkan untuk posko libur Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama akan beroperasi dari H+2 sampai H+7. “Karena posko terpadu yang di Mercusuar Anyar itu kan untuk mantau selama liburan, di sana pasti macet makanya perlu ada personel yang banyak,” ujarnya.
Menurut Herdi, Dishub bersama sejumlah stakeholder lain telah mempersiapkan arus mudik dan balik serta libur Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama agar bisa berjalan lancar dan aman. Namun, menurutnya, dukungan masyarakat tetap diperlukan agar hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan tidak terjadi.
Karena itu, Herdi berharap agar para pemudik sebelum berangkat memastikan kendaraannya dalam keadaan baik dan tidak membawa muatan yang berlebihan. Selain itu, mengontrol kondisi kesehatan tubuh. “Jika lelah, lebih baik istirahat dulu saja,” katanya.
Herdi mengaku, sangat mengkhawatirkan para pemudik menggunakna sepeda motor karena jumlahnya selalu banyak setiap hari. Para pemudik yang menggunakan sepeda motor, menurutnya, sangat rentan karena kerap membawa muatan berlebihan serta memaksakan diri meski sudah lelah. “Ya harapan saya untuk semuanya juga agar berhati-hati,” harapnya.
Libur Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama kali ini, menurut Herdi, lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya. Herdi berharap, kondisi itu bisa berdampak pada situasi mudik. “Harapan kitanya, karena liburnya panjang para pemudik punya banyak pilihan waktu untuk mudik sehingga tidak tumplek satu waktu sehingga macet panjang. Macet sih pasti terjadi tapi diharapkan tidak parah,” katanya.
Terkait personel, khusus dari Dishub Banten, selama arus mudik, balik, dan liburan akan diterjunkan sebanyak 300 personel. Personel itu disebar ke seluruh posko yang ada. Intansi lain pun seperti polisi serta TNI akan diterjunkan untuk membantuk mengamankan persitiwa tahunan itu.
Kepala TTM Sugiyo menuturkan, pihaknya sangat mendukung rencana pembangunan posko terpadu di TTM. Hal itu, menurutnya, bisa memudahkan koordinasi terkait arus mudik. “Untuk posko terpadu TTM hanya menyiapkan tempat, mau di mana pun kalau tidak mengganggu penumpang silakan,” ujarnya.
Saat pengecekan oleh Dishub Provinsi Banten, menurutnya, lokasi yang akan menjadi posko kemungkinan di lantai dua gedung TTM karena lantai itu masih belum terlalu dioptimalkan dan lokasinya pun laik dijadikan posko terpadu.
Terkait kesiapan TTM dalam menghadapi arus mudik, menurut Sugiyo, TTM saat ini sudah siap memberikan layanan kepada para pemudik. “Kita sudah banyak berkoordinasi baik internal kita maupun lain. Kemarin dari Polda sudah datang ke sini,” ujarnya.
Menurutnya, untuk memastikan keamanan para penumpang, pihaknya akan melakukan cek kelaikan bus yang akan digunakan. Baik bus reguler yang biasa beroperasi di TTM, maupun bus bantuan.
Terkait jumlah bus yang akan beroperasi, menurut Sugiyo, sebanyak 487 bus yang terdiri dari 371 bus reguler dan 116 bus bantuan. Sedangkan prediksi peningkatan jumlah pemudik, menurutnya, melalui TTM diperkirakan peningkatan sebanyak lima persen dari jumlah pemudik tahun lalu yang mencapai sekira 141.378 orang. (mg09/ibm/ira)