SUKAMULYA – Asmah, perempuan tua yang tinggal di rumah reyot warga Kampung Kelon, RT 01, RW 03, Desa Kaliasin, Kecamatan Sukamulya, menaruh harapan mendapat sentuhan bantuan dari program Pemkab Tangerang berupa bedah rumah. Nenek lima anak ini tidak tercatat mendapatkan bedah rumah tahun ini oleh panitia program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh dan Miskin (Gebrak Pak Kumis) Kabupaten Tangerang.
Asmah mengatakan, rumah yang ditempatinya sudah lama tak layak huni. Sudah reyot. Ia tidak mampu membangun. Kendati demikian, ia tetap bertahan tinggal di rumah tersebut. ”Buat makan sehari-hari saja saya harus turun ke ladang. Boro-boro mikirin buat bangun rumah,” kata Asmah, Rabu (11/7).
Asmah mengatakan, kalau melihat kondisi saat ini rumahnya sudah terhimpit bangunan-bangunan mewah di sekitarnya. Karena bangunan mewah tersebut mereka memiliki penghasilan yang tetap sehingga mereka tercukupi. ”Masa saya mau bangun rumah harus minta-minta sama orang lain. Tidak mungkin. Saya cukup dikasih rezeki sama Tuhan,” katanya.
Tahun lalu, kata dia, pernah ada orang datang dari Pemkab Tangerang untuk melihat kondisi rumah miliknya. Namun, mereka hanya melakukan pencatatan identitasnya saja. ”Didata mah sudah sama orang pemda. Tapi tidak kunjung dibangun,” paparnya.
Untuk saat ini, lanjut dia, tak perlu lagi ada petugas-petugas mendata-data ulang rumahnya. Karena mereka hanya menjanjikan saja. ”Saya sudah tidak berharap,” pungkasnya.
Anggota BPD Desa Buniayu Mulyadi mengatakan, pihaknya cukup prihatin melihat kondisi rumah Asmah yang terlambat diusulkan pembangunannya dalam program Gebrak Pak Kumis. ”Saya kira dapat tahun ini,” pungkasnya. (Gugun/RBG)