MEDAN – Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XVII Tahun 2018 yang digelar di Kota Medan dan Deliserdang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu (7/10) malam. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sebagai tuan rumah akan mengemas acara pembukaan secara spektakuler.
Berbagai persiapan telah dilakukan dengan matang oleh panitia pelaksana. MTQ Nasional kali ini pun diharapkan dapat menjadi tontonan menarik yang memiliki nilai religius tinggi. Acara grand opening ceremony-nya pun bakal dikemas secara spektakuler dengan memasukkan unsur seni dan kebudayaan yang ada di Sumatera Utara.
Sekretaris Panitia MTQN Afifi Lubis mengatakan, akan ada rangkaian acara saat malam pembukaan MTQN nanti yang telah disiapkan panitia. Selain memasukkan unsur seni, budaya dan etnik yang ada di Sumut, juga direncanakan mengundang Trio Bimbo yang diiringi 2.500 pelajar dengan memakai lampu LED yang akan ditata dengan konfigurasin
salah satunya membentuk lafaz Allah. Konfigurasi tersebut juga merupakan upaya pemecahan rekor MURI.
“Kita ingin penyelenggaran MTQN di Sumut kali ini mampu menjadi kenangan melalui acara pembukaan yang spektakuler. Dan pada prinsipnya, kita ingin lebih menonjolkan kekayaan budaya Sumut di hadapan seluruh kafilah serta menjadi tuan rumah yang baik,” kata Afifi Lubis saat temu pers di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (4/10) siang, sebagaimana dilansir SumutPos.
Tak hanya itu, saat acara pembukaan nanti, panitia juga akan menampilkan permainan lampu sinar laser persis di Astaka MTQN dan Gedung Serba Guna. Dimana nantinya dari sinar laser yang ditembakkan pada kedua tempat itu, akan memunculkan bentuk bintang-bintang sehingga tampilannya menjadi menarik.
“Kita pun berharap Sumut menjadi contoh dan daerah lain bisa belajar mengemas acara MTQN secara profesional. Jadi, selain sebagai ajang perlombaan para qori dan qoriah, pembukaan MTQN tahun ini dapat menjadi tontonan menarik, religius dan mendidik masyarakat kita,” imbuhnya.
Selain itu saat grand opening ceremony, seperti biasa, para kafilah akan membawa bendera provinsinya masing-masing dan juga bendera MTQN di hadapan presiden.
“Setelah itu ada tahapan atau acara lain, yakni ucapan selamat datang dari gubernur, laporan ketua umum MTQN (Menteri Agama) dan arahan sekaligus sambutan dari Presiden yang kemudian membuka secara resmi acara,” ungkapnya. (prn/aas)