Hari ke-19 gelaran road show Bintang Sains 2019, Senin (4/2), di Kecamatan Gunungsari diselenggarakan di Studio Banten Raya TV, Gedung Graha Pena Radar Banten. Lomba berlangsung seru dan menarik.
Selama jalannya lomba, peserta lebih cermat dan berhati-hati menjawab pertanyaan yang dibacakan host melalui papan jawaban. Kecermatan itu pula yang menentukan keberhasilan peserta menjadi sepuluh finalis perwakilan Kecamatan Gunungsari.

Bintang Sains 2019 di Kecamatan Gunungsari yang didukung Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten itu diikuti 87 peserta dari 13 sekolah. Lomba dibagi dua sesi. Pada sesi penentuan tersisa 33 peserta yang bersaing memperebutkan jatah sepuluh finalis perwakilan Kecamatan Gunungsari.

Pertanyaan esai kembali menjadi momok menakutkan bagi peserta. Peserta mulai berguguran di pertanyaan tersebut. Perjalanan lomba pun disambut riuh para kepala sekolah dan guru pendamping yang menyaksikan lomba di belakang arena.
Beberapa peserta terlihat grogi dan tidak fokus menjawab soal, terutama soal matematika, banyak peserta gugur dan meninggalkan arena. Seperti dialami siswi kelas V SDN Luwuk Widia Nengsih yang mengaku sempat salah menulis jawaban. “Ya, tadi harusnya minus 12, tapi saya cuma nulis m12,” akunya.
Pertanyaan demi pertanyaan terus dibacakan hingga akhirnya tersisa sepuluh finalis. Sepuluh finalis cukup merata, meliputi dua peserta dari SDN Pasir Buah, satu peserta dari SDN Gunung Sari 2, dua peserta dari SDN Sukamaju, satu peserta dari SDN Sukalaba 2, satu peserta dari SDN Kopi, satu peserta dari SDN Talaga, satu peserta dari SDN Ciherang, dan satu peserta dari SDN Sukalaba 1. Kesepuluh finalis diberikan piagam dan medali yang diserahkan oleh ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Gunungsari Tati Suhayati, Wakil Ketua PGRI Gunungsari Sodri Rohman, Pengawas Kecamatan Gunungsari Saim dan Sihabudin, serta Kepala Seksi (Kasi) Kesiswaan SD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Aat Supriyadi.

Siska Susilawati dari SDN Gunung Sari 2 yang lolos sebagai finalis mengaku, tidak pernah menyangka bisa menjadi bagian dari final Bintang Sains 2019. “Ini berkat dukungan guru dan doa orangtua, alhamdulillah masuk sepuluh finalis,” ucapnya.
Sementara Kepala SDN Pasir Buah Hifdatul Hayat menilai, lomba Bintang Sains memaksa peserta lebih cermat mendengarkan soal yang dibacakan host dan lebih telilti menjawab soal. “Saya berpesan ke siswa sebelum lomba, harus teliti dan berhati-hati dalam menjawab soal. Alhamdulillah dua murid saya lolos,” ujarnya.
Ketua K3S Kecamatan Gunungsari Tati Suhayati menilai, Bintang Sains 2019 luar biasa. Menurutnya, event ini wajib diikuti seluruh siswa SD se-Banten. “Ini acara benar-benar membuat saya terharu sekaligus bangga. Semoga tahun depan diselenggarakan lagi,” harapnya. (Haidaroh)
