Hari pertama gelaran Bintang Sains 2019 di Kota Serang, Selasa (19/2) diikuti peserta dari Kecamatan Serang. Sebanyak 227 peserta dari 24 sekolah dari Kecamatan Serang 1 ikut serta pada lomba yang diselenggarakan di Radar Banten Arena. Lomba berlangsung seru. Kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran IPA dan matematika pun teruji. Terbukti, ratusan peserta mampu bertahan di arena hingga soal level empat.
Di Kecamatan Serang, Bintang Sains diikuti 846 siswa dari 85 sekolah. Lomba dibagi empat hari. Hari pertama, lomba diikuti 227 peserta dari 24 sekolah dan dibagi dua sesi hingga mengerucut di babak penentuan menjadi 47 peserta untuk bersaing memperebutkan jatah sepuluh finalis.
Di Kecamatan Serang kemampuan siswa teruji. Hanya sedikit peserta yang tereliminasi setelah host mengeluarkan beberapa soal, baik soal IPA maupun matematika. Beberapa peserta bahkan memperlihatkan ekspresi kegirangan dan percaya diri menjawab soal matematika. Sebanyak enam soal yang dibacakan host mampu dijawab peserta. Sampai akhirnya host harus mengeluarkan soal andalan level empat mata pelajaran matematika untuk mengeliminasi peserta mencari sepuluh finalis.
Sepuluh finalis di Kecamatan Serang cukup merata, antara lain tiga peserta dari SDN Serang 2, dua peserta dari SDN Serang 3, dua peserta dari SDN Bhayangkari, satu peserta dari SDI Al-Azhar 10 Serang, satu peserta dari SDN Sumber Agung, dan satu peserta dari SDN Sayabulu. Kesepuluh finalis diberikan medali dan piagam yang diserahkan Kepala Seksi (Kasi) Peserta Didik dan Pembangunan Karakter (PDPK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Diah Patriasih, Staf PDPK Ningwidiastuti dan Abdul Hadi.
Kepala SDN Serang 2 Salmi mengaku bangga terhadap siswanya yang lolos Bintang Sains 2019. Salmi menilai, Bintang Sains sebagai lomba yang menguji mental siswa. “Kalau cuma cerdas tanpa punya mental kuat peserta enggak akan mungkin bertahan lama, ” ucapnya.
Sementara itu, Kasi PDPK Dindikbud Kota Serang Diah Patriasih menilai, ajang Bintang Sains sangat bermanfaat bagi siswa, guru, dan kepala sekolah. “Ini lomba yang spektakuler. Selain menguji kecerdasan, juga memotivasi siswa untuk terus rajin belajar,” tuturnya. (Haidaroh)