RANGKASBITUNG – Ketua Gabungan Pelaksana Kontruksi Seluruh Indonesia (Gapensi) Kabupaten Lebak M Nabil Jayabaya membantah ada monopoli proyek di Pemkab Lebak.
Menurutnya, di era transparansi seperti saat ini tidak mungkin organisasi, seperti Gapensi, bisa melakukan monopoli proyek mengingat semua tender dilakukan secara transparan dan terbuka.
“Perlu saya luruskan, isu yang selama ini berhembus di luar bahwa Gapensi melakukan monopoli proyek itu sama sekali tidak benar. Siapa pun berhak untuk mengikuti tender proyek. Lelang sekarang pakai online internet. Saat ini jamannya transparasi semua boleh masuk, semua boleh berkompetisi. Buktinya masih banyak paket – paket yang bersumber dari APBD Lebak dapat oleh masyarakat lain, bukan dari Gapensi,” kata Nabil kepada wartawan usai halal bihalal dan silaturahmi Gapensi Lebak, Rabu (19/6).
Halal bihalal Gapensi juga dihadiri Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, Nila Sardi Jayabaya, Ketua DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta, Ketua KNPI Lebak Samsu, rizal dan ratusan anggota Gapensi.
Menurutnya, pengusaha yang bernaung di Gapensi Lebak akan terus berupaya meningkatkan kualitas pembangunan daerah dengan segenap kemampuan, dan tentunya disertai partisipasi masyarakat sebagai pilar utama.
“Kita ingin kualitas terbaik dari pengerjaan proyek, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pekerjaan dalam waktu yang lama. Tidak sebentar saja, hanya dalam waktu beberapa bulan sudah rusak kembali,” ujar Nabil.
Nabil mengatakan, sebagai pelaku ekonomi dalam usaha jasa konstruksi, seluruh anggota Gapensi Lebak harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang efisien dan efektif.
“Kami juga mempunyai komitmen untuk terus membantu pemerintah daerah mewujudkan percepatan pembangunan di Lebak. Kami juga punya program CSR, salah satunya pembuatan jamban bagi warga kurang mampu. Karena dolbon masih banyak ditemukan,” kata Nabil.
Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi meminta pengusaha untuk turut membantu percepatan pembangunan yang tengah dilakukan Pemkab Lebak. Pengusaha adalah ujung tombak pembangunan di kabupaten Lebak.
“Sukses tidaknya pembangunan di Lebak juga tergantung pengusaha. Karena mereka inilah yang melaksnakan proses pembangunan. Mekanisme anggaran wujudnya jadi sebuah program kegiatan dan kegiatan itu harus bermanfaaat dan dirasakan oleh masyarakat,” ujar Ade. (Nurabidin)